Diduga makan beras plastik, bocah 10 tahun di Medan muntah-muntah
Untuk mengetahui kondisi beras itu, polisi mengambil beberapa sampel untuk diperiksa di laboratorium.
Kabar mengenai beredarnya beras sintetis terbukti meresahkan masyarakat. Keluarga di Medan bahkan menduga putrinya jatuh sakit akibat mengonsumsi beras itu.
Bunga Sinta (10), bocah warga Jalan Setia Budi, Tanjung Sari, Medan, memang mengalami muntah-muntah dan harus dirawat di RS Sari Mutiara, Jalan Kapten Muslim Medan. Bocah kelas IV SD ini merasa kesakitan di bagian perut.
"Waktu itu (Jumat, 22/5) wajah anak saya pucat. Badannya lemas dan kesakitan di bagian perut. Tiba tiba saja sakitnya, tapi seperti orang sudah sakit lama. Padahal selama ini anak saya tidak ada menderita penyakit apa pun," ujar Suryani (38), ibu Bunga, Minggu (24/5).
Bukan cuma Bunga, seluruh anggota keluarga Suryani juga sempat mencret dan muntah. Tapi awalnya mereka belum mencurigai beras itu.
Kecurigaan baru muncul setelah mereka membawa Bunga, yang mengalami gejala paling parah, ke klinik terdekat. Dokter mengatakan bocah itu mengalami luka di lambung sehingga disarankan memakan bubur. "Curiganya di situ, setelah makan bubur langsung muntah-muntah lagi," kata Suriani.
Ramainya pemberitaan di media massa mengenai beras sintetis membuat mereka curiga terhadap beras yang dibelinya di warung dekat rumahnya sepekan lalu. Bersama Sihombing, Kepala Lingkungan IX Tanjung Rejo, keluarga itu melakukan pengujian sederhana.
"Kami memeriksa beras itu dengan memasukkannya ke dalam air, memang ada yang mengapung. Keraknya juga keras dan lengket seperti plastik," ucap Suryani.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Sunggal. Beras yang dicurigai sebagai pemicu sakitnya bunga pun diserahkan. "Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini. Untuk sementara barang bukti beras masih di uji di laboratorium. Nanti hasilnya akan kami sampaikan," kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Oscar S Setjo.