5 Makanan Ini Tak Boleh Dimakan Mentah, Waspada Risikonya Bagi Tubuh!
Makanan ini perlu dimasak sampai benar-benar matang sebelum disantap. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak mengonsumsinya dalam keadaan mentah.
Ketika sibuk, sering kali tergoda untuk segera menyiapkan makanan. Terutama saat perut sudah keroncongan atau berada di waktu-waktu kritis. Melihat isi kulkas yang penuh dengan makanan yang terlihat menggugah selera mungkin membuat sebagian orang ingin segera menyantapnya. Namun, sebelum memasak hamburger atau mengambil makanan lainnya, penting untuk memeriksa apakah makanan tersebut sudah aman untuk dikonsumsi. Mengapa ini penting? Karena banyak makanan sehari-hari yang dapat menjadi aman dan bergizi jika disiapkan dengan benar, tetapi dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi mentah atau setengah matang.
Melansir dari Real Simple, Selasa (12/11/2024), Stacey Woodson, MS, RDN, LDN, menjelaskan banyak orang menyadari potensi untuk mengembangkan penyakit bawaan makanan dengan mengonsumsi produk hewani mentah atau kurang matang, termasuk ayam, telur, dan daging. Namun, ada juga makanan nabati yang tidak boleh dikonsumsi jika belum dimasak. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apakah makanan yang akan Anda konsumsi sudah benar-benar matang atau masih termasuk dalam kategori makanan mentah, demi menjaga kesehatan Anda.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Kenapa Citizen6 harus hindari makanan asam? Makanan yang memiliki rasa asam, seperti jeruk, lemon, tomat, dan cuka, dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung. Ketika asam ini naik ke tenggorokan, dapat menyebabkan rasa terbakar dan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, bagi individu yang sensitif terhadap asam lambung, sebaiknya mengurangi atau menghindari makanan asam tersebut.
-
Makanan apa yang harus dihindari? Sebab, kandungan di dalam minuman bersoda dan makanan siap saji justru cenderung menghambat pertumbuhan si kecil.
-
Kenapa makanan olahan perlu dihindari? Makanan olahan seperti makanan kaleng, makanan beku, dan makanan siap saji sering kali mengandung banyak sodium dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan makanan semacam ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
-
Siapa yang harus menghindari makanan ini? Menyusui adalah momen berharga yang memungkinkan ibu memberikan nutrisi esensial kepada bayinya.
-
Makanan apa saja yang bahaya dipanaskan ulang? Beberapa jenis makanan justru bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan berulang kali. Jika dikonsumsi, berbagai makanan tersebut pun akan mampu mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan.
1. Raw Milk
Susu mentah atau raw milk menjadi topik yang banyak dibicarakan dan kontroversial. Seperti yang diungkapkan oleh Lorenz, "Saya memahami bahwa semakin banyak orang yang memilih susu mentah, tetapi sebagai seorang profesional kesehatan, saya tidak dapat merekomendasikannya."
Pasteurisasi dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yang sangat umum terjadi. Berbagai jenis bakteri seperti E. coli, salmonella, Listeria, dan Campylobacter telah ditemukan terkait dengan konsumsi susu mentah, dan semua ini dapat berujung pada rawat inap atau bahkan kematian.
Daging yang Digiling
Ketika memasak, penting untuk membersihkan semua peralatan yang bersentuhan dengan daging sapi giling mentah guna mencegah kontaminasi pada produk yang sudah matang. Daging sapi giling tidak seharusnya dimakan dalam keadaan mentah, dan ada alasan kuat di balik hal ini.
"E. coli adalah bakteri yang dapat ditemukan dalam daging sapi dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang parah dan bahkan kematian. E. coli dapat dibunuh pada suhu 71 derajat (Fahrenheit)," ujar Jennifer House MSc, RD.
"Bakteri pada steak terletak di bagian luar daging. Steak aman untuk dikonsumsi meskipun belum sepenuhnya matang, karena bakteri di permukaan akan mati saat dimasak. Namun, hamburger atau steak tartare adalah steak yang telah digiling, sehingga bakteri dapat menyebar ke seluruh bagian daging. Jika daging tidak dimasak hingga matang, ada kemungkinan daging tersebut dapat menyebabkan penyakit akibat bakteri yang mungkin ada," tambahnya.
Singkong
Singkong, yang juga dikenal sebagai yuca, adalah jenis sayuran akar yang tumbuh di bawah tanah dan memiliki kemiripan dengan kentang, meskipun teksturnya lebih bertepung.
"Ada banyak cara untuk mengolah singkong, tetapi di AS, singkong paling umum dimakan dalam bentuk bubuk, tapioka, sebagai bahan pengental," ungkap Woodson.
Meskipun singkong kaya akan nutrisi, penting untuk diingat bahwa singkong mengandung kadar sianida yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengupas kulitnya dan memasaknya sebelum dikonsumsi. The Centre for Food Safety merekomendasikan agar singkong dipotong menjadi bagian-bagian kecil, direndam dalam air, dan kemudian direbus hingga matang dalam panci berisi air baru.
4. Unggas
Unggas, dalam bentuk apa pun, sebaiknya tidak dimakan mentah. Menurut CDC, ayam, kalkun, bebek, angsa, dan jenis unggas lainnya harus dipastikan mencapai suhu internal minimal 165 derajat Fahrenheit agar aman untuk disajikan.
"Ayam mentah dapat mengandung banyak bakteri, termasuk salmonella, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan," kata House.
"Siapa pun yang pernah mengalami keracunan makanan tahu bahwa hal itu tidak sepadan dengan risikonya," tambahnya.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memasak unggas dengan benar sebelum dikonsumsi untuk mencegah risiko kesehatan yang serius.
Tepung
Sebelum Anda menikmati dough atau batter, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi tepung mentah tidak dianjurkan.
"Sebab utama mengapa Anda tidak seharusnya mengonsumsi adonan kue mentah bukanlah karena telur, selama telur tersebut sudah dipasteurisasi," ungkap Kristen Lorenz, RD LDN.
Tepung mentah dianggap sebagai makanan yang belum dimasak, karena proses pengolahan biji-bijian untuk menghasilkan tepung tidak membunuh bakteri seperti salmonella dan E. coli, yang mungkin ada pada biji-bijian tersebut. Jadi, jika Anda benar-benar menyukai adonan kue mentah, sebaiknya Anda memanaskan tepung terlebih dahulu dan menggunakan telur yang telah dipasteurisasi.
6. Kacang Merah
Kacang yang dimasak hingga lunak atau setidaknya al dente mungkin menjadi favorit Anda. Cara ini bisa menyelamatkan Anda dari bahaya kacang merah mentah.
"Risiko mengonsumsi kacang merah yang mentah atau setengah matang bukanlah informasi yang umum diketahui," jelas Lorenz.
Kacang merah mentah mengandung fitohemaglutinin yang tinggi, yaitu sejenis lektin atau protein yang terdapat pada kacang-kacangan. Ini dapat menyebabkan gejala mirip keracunan makanan hanya dengan mengonsumsi beberapa kacang mentah. Namun, jika Anda memasak kacang dengan benar dengan merendamnya setidaknya selama 5 jam dan merebusnya selama 10 menit atau lebih, Anda akan aman!