7 Makanan Pemicu Kanker yang Perlu Diwaspadai, Batasi Porsinya
Dengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya dan mematikan di dunia. Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Sel-sel abnormal ini dapat membelah dan menyebar ke jaringan dan organ lain, hingga mengganggu fungsi tubuh secara signifikan.
Meskipun penelitian dan pengembangan terus berlangsung untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan kanker, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, salah satu faktor yang paling signifikan adalah pola makan.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Kenapa makanan tidak sehat tingkatkan risiko kanker? Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
-
Apa yang menyebabkan kanker? Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.
-
Makanan apa saja yang memicu kanker usus besar? Makanan pemicu kanker usus besar menunjukkan bahwa setiap makanan yang kita konsumsi, bisa berpengaruh bagi sistem pencernaan.
Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker. Dalam artikel ini kita akan menelusuri apa saja makanan pemicu kanker yang perlu diwaspadai.
1. Daging Merah dan Daging Olahan
Daging merah, seperti daging sapi, babi, dan kambing, merupakan sumber protein dan mineral yang baik. Namun, mengonsumsi terlalu banyak daging merah dan olahannya, seperti ham, sosis, bacon, dan daging asap, dapat meningkatkan risiko terkena beragam jenis kanker. Risiko ini akan semakin meningkat jika daging merah diolah dengan cara dipanggang, dibakar, dan digoreng karena metode pengolahan tersebut bisa memicu terbentuknya zat atau senyawa karsinogenik.
Daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kondisi ini dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu, daging merah juga mengandung kolesterol jahat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu pembentukan trombosit yang lebih mudah membentuk gumpalan darah.
2. Makanan yang Digoreng
Makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi akan membentuk senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat menggoreng, memanggang, dan membakar. Makanan bertepung yang digoreng mengandung akrilamida yang sangat tinggi, termasuk produk kentang seperti kentang goreng dan keripik kentang. Akrilamida ditemukan bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus dan mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia. Akrilamida dapat merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.
Makanan yang digoreng juga seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah. Selain itu, makanan yang digoreng juga seringkali mengandung garam yang berlebihan. Garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu pembentukan trombosit yang lebih mudah membentuk gumpalan darah.
3. Makanan yang Terlalu Matang
Makanan yang terlalu matang juga dapat meningkatkan risiko kanker. Proses memasak yang terlalu lama dapat memicu pembentukan zat karsinogenik. Contoh makanan yang sering terlalu matang adalah daging yang dipanggang terlalu lama atau sayuran yang direbus terlalu lama.
Daging yang dipanggang terlalu lama dapat memicu terbentuknya senyawa karsinogenik seperti PAH dan HCA. PAH dan HCA adalah senyawa yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu kanker. Selain itu, daging yang dipanggang terlalu lama juga dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineral yang alami.
Sayuran yang direbus terlalu lama dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineral yang alami. Sayuran yang direbus terlalu lama juga dapat memicu terbentuknya senyawa karsinogenik seperti asam oksalat. Asam oksalat dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu kanker.
4. Gula dan Karbohidrat Olahan
Makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi seperti diabetes tipe 2 dan obesitas, yang selanjutnya dapat memicu kanker. Contoh makanan yang termasuk dalam kategori ini adalah pasta putih, roti putih, nasi putih, dan sereal manis.
Gula dan karbohidrat olahan seringkali mengandung bahan tambahan seperti pemanis buatan, pewarna buatan, dan bahan pengawet. Bahan tambahan ini dapat meningkatkan risiko kanker karena adanya bahan yang tidak alami. Selain itu, gula dan karbohidrat olahan juga seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah.
5. Makanan dengan Pewarna Buatan
Beberapa makanan dan minuman instan kemungkinan mengandung akrilamida dan bahan-bahan lain yang dapat memicu kanker. Bahan-bahan seperti pewarna buatan, pemanis buatan, dan sodium nitrit dapat meningkatkan risiko kanker.
Pewarna buatan seringkali digunakan dalam makanan dan minuman instan untuk memberikan warna yang menarik. Namun, pewarna buatan dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik saat dipanaskan atau digoreng. Contoh pewarna buatan yang digunakan dalam makanan dan minuman instan adalah tartrazin, sunset yellow, dan indigo carmine.
Pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, dan stevia juga dapat meningkatkan risiko kanker. Pemanis buatan ini seringkali digunakan dalam makanan dan minuman instan untuk memberikan rasa manis tanpa kandungan gula alami.
6. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji juga termasuk dalam kategori makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan ini seringkali mengandung bahan pengawet, pemanis buatan, dan sodium nitrit yang dapat memicu kanker.
Makanan cepat saji seperti nugget, fries, dan lain-lain seringkali digoreng dengan api tinggi. Proses ini dapat memicu terbentuknya senyawa karsinogenik seperti akrilamida dan PAH. Akrilamida dan PAH adalah senyawa yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu kanker.
Selain itu, makanan cepat saji juga seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah. Makanan cepat saji juga seringkali mengandung garam yang berlebihan, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
7. Makanan yang Dibakar
Makanan yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar, terutama dengan api tinggi dalam waktu lama, dapat memicu pembentukan zat karsinogenik. Contoh makanan yang sering dibakar adalah daging yang dipanggang dengan api tinggi.
Daging yang dipanggang dengan api tinggi dapat memicu terbentuknya senyawa karsinogenik seperti PAH dan HCA. PAH dan HCA adalah senyawa yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu kanker. Selain itu, daging yang dipanggang dengan api tinggi juga dapat mengurangi kandungan vitamin dan mineral yang alami.