Benarkah Makanan Gosong Menyebabkan Kanker? Begini Penjelasannya
Makanan gosong mungkin dianggap hal yang biasa. Namun, kesalahan memasak ini bisa memiliki dampak yang berbahaya bagi tubuh.
Saat lupa dengan masakan di atas kompor, maka yang kita dapatkan adalah warna hitam dengan bau yang khas. Banyak orang mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang biasa saja, dan kemudian memakannya. Namun, kita juga harus berhati-hati dengan makanan gosong ini.
Makanan gosong memang menjadi topik yang sering dibicarakan ketika dikaitkan dengan potensi risiko kanker. Tapi, banyak orang yang masih ragu tentang apakah makanan gosong sebenarnya dapat menyebabkan kanker atau tidak.
-
Makanan apa yang memicu kanker? Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker.
-
Kenapa makanan gosong bisa bahaya? Telah lama diketahui bahwa konsumsi makanan gosong bisa menjadi penyebab terjadinya kanker dalam jangka panjang. Walau begitu, dilansir dari The List, hal ini bisa sangat tergantung dari jenis makanan apa yang dalam kondisi gosong tersebut.
-
Kenapa makanan tidak sehat tingkatkan risiko kanker? Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Kenapa makanan yang digoreng meningkatkan risiko kanker? Makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi akan membentuk senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat menggoreng, memanggang, dan membakar.
Namun, perlu diingat bahwa risiko kanker juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti genetik, pola hidup, dan lingkungan. Tapi, tetap saja kita harus waspada terhadap hal ini. Berikut akan kami sampaikan lebih lanjut tentang benarkah makanan gosong menyebabkan kanker.
Benarkah Makanan Gosong Menyebabkan Kanker?
Makanan gosong memang sering kali dikaitkan dengan potensi risiko kesehatannya, seperti yang terkenal adalah sebagai penyebab kanker.
Bagaimana bisa makanan gosong menyebabkan kanker?
Ketika makanan dimasak pada suhu tinggi, terutama melalui metode seperti menggoreng, memanggang, atau membakar, beberapa senyawa kimia berbahaya dapat terbentuk. Dua senyawa utama yang sering dikaitkan dengan makanan gosong adalah:
- Akrilamida: Senyawa ini terbentuk dari reaksi antara gula dan asam amino pada makanan bertepung, seperti kentang dan biji-bijian, ketika dimasak pada suhu tinggi. Akrilamida telah diidentifikasi oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia.
- Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH): Senyawa ini terbentuk ketika daging, seperti sapi, ayam, atau kambing, dimasak pada suhu tinggi. HCA terbentuk dari reaksi antara asam amino, glukosa, dan kreatin dalam daging, sementara PAH terbentuk ketika lemak dari daging terkena api langsung.
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat merusak DNA dalam sel tubuh, yang dapat menyebabkan mutasi dan berpotensi mengarah pada perkembangan kanker. Beberapa jenis kanker yang telah dikaitkan dengan konsumsi makanan gosong termasuk kanker payudara, usus besar, paru-paru, prostat, pankreas, dan perut.
Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa akrilamida dan HCA dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Misalnya, tikus yang diberi makanan dengan kandungan HCA tinggi menunjukkan peningkatan insiden kanker payudara, usus besar, paru-paru, dan organ lainnya.
Meskipun tidak semua orang yang mengonsumsi makanan gosong akan mengembangkan kanker, ada bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang dimasak pada suhu tinggi dan mengandung senyawa karsinogenik dapat meningkatkan risiko kanker.
Cara Mencegah Risiko Kanker karena Makanan Gosong
Mencegah risiko kanker yang dipicu oleh makanan gosong melibatkan beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi paparan zat-zat kimia berbahaya seperti akrilamida, heterocyclic amine (HCA), dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH). Berikut adalah penjelasan tentang cara mencegah risiko kanker yang dipicu oleh makanan gosong:
1. Mengurangi Konsumsi Makanan Gosong
Mengurangi konsumsi makanan yang dimasak dengan suhu tinggi adalah langkah utama dalam mencegah risiko kanker. Makanan yang dimasak dengan suhu tinggi seperti daging yang dibakar, roti bakar, dan kentang goreng dapat menghasilkan akrilamida, HCA, dan PAH. Mengurangi frekuensi konsumsi makanan ini dapat membantu mengurangi paparan zat-zat kimia berbahaya.
2. Membakar dan Memanggang dengan Suhu Rendah
Membakar dan memanggang makanan dengan suhu rendah dapat membantu mengurangi pembentukan akrilamida dan zat-zat kimia lainnya. Suhu rendah yang ideal untuk memasak adalah antara 150°C hingga 200°C. Pada suhu ini, makanan akan matang dengan baik tanpa menghasilkan banyak akrilamida.
3. Menghindari Bagian Gosong
Menghindari bagian makanan yang gosong dapat membantu mengurangi paparan akrilamida dan zat-zat kimia lainnya. Bagian yang gosong biasanya mengandung kadar akrilamida yang lebih tinggi karena proses pembakaran yang lebih intens.
4. Menggunakan Metode Memasak Alternatif
Menggunakan metode memasak alternatif seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah dapat membantu mengurangi risiko kanker. Metode ini tidak menghasilkan banyak akrilamida dan zat-zat kimia lainnya yang berbahaya.
5. Mengonsumsi Makanan Sehat Bergizi Seimbang
Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dapat membantu mengurangi risiko kanker secara keseluruhan. Makanan yang seimbang harus mencakup buah-buahan, sayuran, susu low fat, dan daging rendah lemak. Makanan ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga dapat membantu mengurangi paparan zat-zat kimia berbahaya.
6. Menghindari Makanan yang Dibakar dengan Api Langsung
Menghindari makanan yang dibakar dengan api langsung dapat membantu mengurangi risiko kanker. Api langsung dapat meningkatkan suhu makanan secara cepat, sehingga menghasilkan banyak akrilamida dan zat-zat kimia lainnya yang berbahaya.
7. Mengikuti Aturan Emas Memasak
Mengikuti aturan emas memasak, yaitu memasak makanan hingga berwarna kuning, bukan coklat atau hitam, dapat membantu mengurangi risiko kanker. Warna kuning menunjukkan bahwa makanan telah matang dengan baik tanpa menghasilkan banyak akrilamida.
Makanan yang Mengandung Akrilamida
Makanan yang paling sering mengandung akrilamida adalah makanan yang dimasak dengan suhu tinggi, terutama yang kaya akan pati dan asam amino. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang umumnya mengandung akrilamida selain makanan gosong:
Kentang Goreng
Kentang goreng adalah salah satu makanan yang paling sering mengandung akrilamida. Proses penggorengan kentang dengan suhu tinggi dapat meningkatkan kadar akrilamida dalam makanan.
Roti Bakar
Roti bakar, terutama yang dibakar dengan suhu tinggi, dapat menghasilkan akrilamida. Kandungan akrilamida dalam roti bakar dapat bervariasi tergantung pada suhu dan waktu pemasakan.
Sereal Sarapan
Sereal sarapan yang dimasak dengan suhu tinggi juga dapat mengandung akrilamida. Sereal seperti oatmeal yang dipanaskan dengan api dapat menghasilkan akrilamida.
Kopi
Biji kopi yang dipanggang dapat menghasilkan akrilamida. Kandungan akrilamida dalam kopi dapat meningkat dengan meningkatnya suhu pemanasan.
Keripik Kentang
Keripik kentang yang dibuat dengan proses penggorengan tinggi juga mengandung akrilamida. Proses ini melibatkan reaksi Maillard antara gula reduksi dan asam amino, yang dapat meningkatkan kadar akrilamida.