10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti
Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang
Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang?
10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang dan Bahaya yang Mengikuti
Berikut 10 makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, karena akan mempengaruhi kesehatan.
-
Makanan apa saja yang bahaya dipanaskan ulang? Beberapa jenis makanan justru bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan berulang kali. Jika dikonsumsi, berbagai makanan tersebut pun akan mampu mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan.
-
Mengapa makanan bersantan tidak baik dipanaskan berulang? 'Kalau makanan bersantan dipanaskan berulang kali, maka lemak di dalamnya akan jadi trans-fat (lemak trans), yang tidak baik untuk kesehatan kita,' ungkap dr. Fitri Tyas Windrarti, Sp.GK beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Lemak trans atau asam lemak trans merupakan jenis lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung, dan kematian, menurut informasi yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
-
Makanan bersantan apa saja yang berisiko jika dipanaskan? Dr. Fitri menjelaskan bahwa makanan bersantan seperti opor, rendang, dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kali dapat meningkatkan kadar lemak jahatnya, sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi.
-
Kenapa makanan panas harus dihindari? Makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin dapat meningkatkan sensitivitas gigi dan membuat rasa sakit lebih parah.
-
Kenapa ayam bahaya dipanaskan ulang? Ayam yang telah dimasak mengandung protein yang berubah komposisinya ketika dipanaskan kembali. Perubahan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan.
-
Mengapa meniup makanan panas bisa bahaya? Kegiatan meniup makanan dan minuman panas bisa mentransfer mikroorganisme bahaya. Sebuah studi berhasil menemukan jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tak ditiup. Perbedaannya antara keduanya cukup signifikan, ternyata mikroorganisme berbahaya lebih banyak pada makanan dan minuman yang ditiup menggunakan mulut.
Selain mengurangi tekstur dan citarasa, beberapa makanan sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena dapat meningkatkan risiko keracunan dan menimbulkan penyakit.
Rupanya, nasi menjadi salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
1. Nasi: Hati-hati dengan Bacillus Cereus
Menurut jurnal Toxins, nasi mengandung bakteri Bacillus cereus, yang dapat menjadi penyebab keracunan makanan jika dipanaskan ulang. Bakteri ini dapat bertahan dalam suhu panas, bahkan saat proses memasak. Sebaiknya, konsumsi nasi segera setelah dimasak atau simpan dalam lemari es tidak lebih dari sehari.
Telur, sebagai makanan berprotein tinggi, sebaiknya tidak dipanaskan ulang.
2. Telur: Protein Tinggi yang Rentan Berubah
Proses pemanasan dalam suhu tinggi dapat mengubah protein telur menjadi racun, memicu masalah pada saluran pencernaan. Telur yang disimpan dalam wadah lebih dari dua jam juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang berisiko bagi kesehatan.
Daging olahan seperti sosis, ham, dan daging asap memiliki kandungan protein dan sodium nitrit yang tinggi.
3. Daging Olahan: Nitrosamin dan Risiko Kanker
Pemanasan berlebihan dapat mengubah kandungan ini menjadi nitrosamin, senyawa berbahaya yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker.
Meski daging olahan sudah matang, sebaiknya panaskan kembali dengan suhu 70°C selama dua menit untuk mengurangi risiko.
Daging ayam, sumber protein pilihan, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Perubahan komposisi protein saat dipanaskan kembali dapat menyebabkan masalah pencernaan. Meskipun rasanya lezat saat panas, hindari memanaskan daging ayam berulang kali, terutama setelah disimpan dalam lemari es.
4. Daging Ayam: Perubahan Komposisi Protein
Kentang yang dipanaskan kembali dapat kehilangan nilai gizinya dan berpotensi menjadi racun. Bakteri clostridium botulinum yang muncul pada kentang yang dibiarkan dingin pada suhu ruang dapat tetap bertahan bahkan setelah dipanaskan. Simpan kentang dalam pendingin dan hindari memanaskan ulang secara berlebihan.
5. Kentang: Risiko Racun Clostridium Botulinum
Sayuran, kaya akan nitrat, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Senyawa nitrat dapat berubah menjadi zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan berulang. Beberapa jenis sayuran seperti bayam, seledri, lobak, selada, buah, dan akar bit wortel sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
6. Sayuran: Nitrat dan Zat Besi Berbahaya
7. Jamur: Senyawa Berbahaya dan Masalah Pencernaan
Jamur yang sudah dimasak dan disimpan dalam lemari es selama 24 jam sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Proses ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan menyebabkan masalah pencernaan. Simpan jamur dengan benar di kulkas dan konsumsi dalam kondisi dingin, hindari memanaskannya lebih dari sehari.
8. Makanan Bersantan: Lemak Tinggi yang Rentan Rusak
Menghangatkan makanan bersantan dapat merusak nutrisi dan meningkatkan kandungan lemak jahat. Meskipun mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, dan zat besi, memanaskan kembali makanan bersantan secara berulang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan menurunkan nilai nutrisinya.
Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan risiko pembentukan aldehida, senyawa yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang minyak goreng, termasuk minyak zaitun, jagung, kanola, dan minyak nabati lainnya, untuk mengurangi risiko kesehatan.
9. Minyak: Aldehida dan Risiko Kanker
10. Makanan Digoreng: Kandungan Minyak Tinggi
Makanan yang digoreng dapat masih mengandung minyak, dan memanaskannya kembali dapat meningkatkan risiko terbentuknya aldehida, memicu penyakit degeneratif. Hindari memanaskan ulang makanan yang digoreng, terutama dengan cara menggoreng ulang, untuk mengurangi risiko kolesterol dan obesitas.
Bahaya Memanaskan Makanan
Memanaskan atau memakan sisa makanan yang disimpan terlalu lama dapat membahayakan kesehatan.
Kontaminasi mikroba, peningkatan risiko keracunan makanan, dan kehilangan nutrisi selama proses pemanasan ulang menjadi beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
Sebaiknya, makanan yang sudah disimpan lebih dari 3 hari sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.
Meskipun memanaskan ulang makanan memiliki risiko, ada cara aman untuk melakukannya. Beberapa tips untuk menghangatkan makanan dengan baik adalah:
Cara Menghangatkan Makanan yang Aman
1. Panaskan makanan dalam waktu 2 jam setelah dimasak.2. Penyimpanan makanan dalam freezer tetap aman selama 3-4 bulan, namun perhatikan perubahan tekstur dan rasa.
3. Pastikan makanan yang beku sudah dicairkan dengan benar sebelum dipanaskan kembali.
4. Gunakan microwave untuk proses pemanasan yang lebih cepat dan mempertahankan nutrisi.
5. Jangan panaskan makanan lebih dari sekali.
6. Hindari membekukan kembali makanan yang sudah dicairkan.
7. Periksa kondisi makanan sebelum dipanaskan ulang, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa.