Spesialis Gizi Ingatkan untuk Tidak Memanasi Berulang Makanan Bersantan
Pada saat Lebaran, kerap kali makanan bersantan yang kita miliki dipanasi secara berulang. Hal ini dianggap spesialis gizi tidak ideal.
Pada saat Lebaran, kerap kali makanan bersantan yang kita miliki dipanasi secara berulang. Hal ini dianggap spesialis gizi tidak ideal.
-
Makanan apa yang tidak boleh dipanaskan ulang? Berikut 10 makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, karena akan mempengaruhi kesehatan.
-
Makanan apa saja yang bahaya dipanaskan ulang? Beberapa jenis makanan justru bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan berulang kali. Jika dikonsumsi, berbagai makanan tersebut pun akan mampu mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan.
-
Kenapa makanan panas harus dihindari? Makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin dapat meningkatkan sensitivitas gigi dan membuat rasa sakit lebih parah.
-
Bagaimana hindari makan gosong? Pada ikan dan daging, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi bagian yang gosong ini. Disarankan untuk menghilangkannya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
-
Siapa yang menyarankan untuk menghindari daging dan gorengan? Dr. dr. A. Yasmin Syauki, M.Sc, Sp.GK(K), seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Hasanuddin, menyarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan, terutama daging dan gorengan, guna menurunkan kadar kolesterol.
-
Gimana cara masak agar gizi makanan tetap terjaga? Tips masak tanpa merusak gizi dari bahan-bahan makanan tentu penting untuk diketahui semua orang. Metode memasak ternyata dapat memengaruhi nilai gizi yang terkandung di dalam makanan. Maka dari itu, penting mengetahui tips masak agar gizi makanan tetap terjaga.
Spesialis Gizi Ingatkan untuk Tidak Memanasi Berulang Makanan Bersantan
Dokter spesialis ilmu gizi klinik menegaskan bahwa makanan yang mengandung santan sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali karena dapat mengubah kandungan gizinya dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi.
"Kalau makanan bersantan dipanaskan berulang kali, maka lemak di dalamnya akan jadi trans-fat (lemak trans), yang tidak baik untuk kesehatan kita," ungkap dr. Fitri Tyas Windrarti, Sp.GK beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Lemak trans atau asam lemak trans merupakan jenis lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung, dan kematian, menurut informasi yang disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Dr. Fitri menjelaskan bahwa makanan bersantan seperti opor, rendang, dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kali dapat meningkatkan kadar lemak jahatnya, sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi. Pemanasan berulang juga dapat merusak tekstur makanan dan meningkatkan risiko penularan bakteri yang menyebabkan diare.
Praktik Terbaik dalam Menyiapkan Makanan Bersantan
Dr. Fitri menyarankan agar saat memasak, para ibu memperhitungkan porsi makanan sesuai dengan kebutuhan keluarga sehingga bisa habis dalam satu kali makan.
"Memang lebih repot, tapi lebih baik kalau mau jaga kesehatan kita masak dalam porsi sekali habis saja, karena makanan bersantan tidak disarankan dipanaskan berulang. Jadi kita harus kira-kira satu kali makan berapa porsi, sehingga besok masak yang baru," katanya.
Lebih lanjut, dia menegaskan pentingnya menyajikan makanan sehat dengan gizi seimbang bagi keluarga pada perayaan Idul Fitri. Menurutnya, mengurangi penggunaan minyak dengan merebus atau memanggang bahan makanan serta mengurangi garam dalam masakan juga penting demi kesehatan.
Memperhatikan Kebutuhan Keluarga
Dr. Fitri juga mengingatkan untuk memperhatikan batasan konsumsi bagi anggota keluarga yang rentan, seperti lansia, anak-anak, dan anggota keluarga yang sedang sakit. Dia menyarankan untuk menyediakan alternatif hidangan yang lebih sehat bagi mereka.
"Ada lansia atau orang sakit yang mau makan tapi tidak bisa. Jadi, kalau bisa kita dapat memberikan pilihan (makanan) yang lebih sehat. Persiapkan alternatif hidangan yang lebih sehat," tambahnya.