Mengetahui Penyakit Pneumonia Bisa Akibatkan Kematian, Kenali Tanda-Tandanya
Jangan sekali-kali mengabaikan gejala pneumonia pada anak karena kondisi ini dapat berujung pada risiko kematian yang serius.
Dokter spesialis anak konsultan, Wahyuni Indawati, dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa deteksi dini terhadap gejala pneumonia sangat penting untuk mencegah kematian pada anak. Oleh karena itu, orangtua perlu mendapatkan edukasi yang memadai mengenai pneumonia, termasuk tanda-tanda awalnya. Tanpa pengetahuan yang cukup, orangtua mungkin tidak menyadari bahwa anak mereka mengalami kesulitan bernapas.
"Kadangkala kalau tidak memberikan edukasi yang baik pada orangtua, orangtua itu tidak sadar bahwa sebenarnya anak ini sudah napas cepat atau sudah ada kesulitan bernapas. Jadi orangtua tidak tahu bahwa itu berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada anak," ungkap Wahyuni menjelang Hari Pneumonia Sedunia 2024, bekerja sama dengan Kemenkes RI pada Senin, 11 November 2024.
-
Kenapa pneumonia berbahaya? Gejala pneumonia biasanya mencakup batuk, demam, dan kesulitan bernapas, serta sering disertai rasa sakit di dada.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru.
-
Mengapa Pneumonia berbahaya bagi anak? Hal ini akan berdampak signifikan pada kesehatan anak.
-
Kapan gejala pneumonia muncul? Gejala pneumonia ini biasanya berkembang seiring waktu dalam beberapa hari. Gejala awalnya biasanya sama dengan flu yaitu demam, batuk, pusing, nyeri otot, dan lemas.
Wahyuni juga menekankan pentingnya memantau kondisi bayi atau anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut, seperti batuk dan demam. Selain itu, orangtua disarankan untuk memeriksa frekuensi pernapasan dan memperhatikan apakah ada tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas.
"Jika napas cepat dan sudah ada tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas, segera bawa ke fasilitas kesehatan (dokter atau rumah sakit) untuk mendapatkan pemeriksaan," tambahnya.
Dengan demikian, edukasi yang baik bagi orangtua dapat berperan besar dalam menyelamatkan nyawa anak dan mengurangi risiko komplikasi dari pneumonia.
Tanda-Tanda Pneumonia Pada Anak dan Bayi
Pneumonia pada anak dapat dikenali melalui beberapa gejala, yang pertama adalah infeksi. Gejala infeksi yang mungkin muncul pada tubuh anak meliputi:
- Demam
- Kelemahan
- Kelelahan
- Lesu
- Penurunan nafsu makan
- Pada bayi, gejala pneumonia sering kali tidak spesifik, seperti kelemahan, lesu, rewel, atau yang biasa kita sebut sebagai not doing well.
Selanjutnya, terdapat gejala respiratori yang juga perlu diperhatikan. Gejala ini berkaitan dengan sistem pernapasan dan dapat ditandai dengan:
- Batuk
- Pilek
- Peningkatan frekuensi bernapas
- Kesulitan bernapas yang terlihat dari penarikan dinding dada ke dalam saat berusaha bernapas
Pneumonia
Pneumonia merupakan peradangan akut pada jaringan paru-paru yang biasanya berlangsung kurang dari dua minggu. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit.
"Yang terbanyak memang karena bakteri dan virus," kata Wahyuni.
Ketika bayi dan anak-anak terinfeksi pneumonia, paru-paru mereka akan mengalami dampak yang signifikan. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan, dan dalam kasus yang paling parah, dapat berujung pada kematian.
Pnyebab Utama Kesakitan dan Kematian Pada Anak
Pneumonia adalah penyakit infeksi paru-paru yang sangat serius. Hingga saat ini, pneumonia tetap menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi serta anak-anak di seluruh dunia.
"Pneumonia ini penyebab hampir sepertiga atau 29 persen kematian pada balita, sekitar 2 juta anak kehilangan nyawa tiap tahun," ungkap Plt Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Yudhi Pramono
Selain itu, data dari WHO pada tahun 2021 menunjukkan bahwa hampir 740 ribu kematian pada anak di bawah lima tahun disebabkan oleh pneumonia.