Sering Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Pneumonia dan Paru-paru Basah
Pneumonia dan paru-paru basah sering dianggap sebagai kondisi yang sama padahal terdapat perbedaan di antara keduanya.
Banyak orang mengira bahwa pneumonia dan paru-paru basah adalah penyakit yang sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan mendasar. Meskipun kedua penyakit ini sama-sama melibatkan paru-paru, penyebab dan mekanismenya berbeda. Untuk memahami perbedaannya, penting untuk mengetahui lebih dalam mengenai definisi, penyebab, serta karakteristik masing-masing penyakit.
Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit. Beberapa bakteri yang sering menyebabkan pneumonia adalah pneumokokus dan streptokokus, sedangkan virus seperti COVID-19 juga dapat menjadi penyebab pneumonia. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa pneumonia terjadi ketika paru-paru terinfeksi sehingga menimbulkan peradangan.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah salah satu infeksi paru-paru yang rawan dialami banyak orang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
-
Apa itu paru-paru basah? Apa yang masyarakat sebut sebagai paru-paru basah sebenarnya adalah kondisi yang disebut efusi pleura.
-
Apa saja gejala paru-paru basah? Gejala paru-paru basah (pneumonia) dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksi, usia, dan kondisi kesehatan individu. Berikut beberapa gejala umum yang sering dialami oleh seseorang yang menderita paru-paru basah:BatukBatuk adalah salah satu gejala utama pneumonia. Batuk dapat berupa batuk kering atau batuk produktif yang disertai dengan lendir atau dahak. Dalam beberapa kasus, dahak bisa berwarna kuning, hijau, atau bahkan bercampur darah.Sesak NapasPneumonia dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Pada kasus yang lebih parah, sesak napas bisa terjadi bahkan saat istirahat.Nyeri DadaSeseorang yang mengalami pneumonia mungkin merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di area dada, yang bisa menjadi lebih parah saat batuk atau bernapas dalam-dalam. Nyeri ini biasanya disebabkan oleh peradangan pada jaringan paru-paru.DemamDemam tinggi seringkali menyertai pneumonia. Suhu tubuh bisa meningkat dengan cepat dan disertai dengan menggigil atau keringat berlebih. Pada beberapa kasus, demam mungkin tidak terlalu tinggi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.Kelelahan dan LemahPneumonia dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan dan penurunan energi. Penderita mungkin merasa lemas atau tidak berdaya, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.Berkeringat dan MenggigilPenderita pneumonia sering mengalami keringat berlebih, terutama pada malam hari. Menggigil juga dapat terjadi sebagai respons terhadap demam tinggi.Mual dan MuntahBeberapa orang dengan pneumonia mungkin mengalami mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan. Gejala ini dapat berkontribusi pada dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik.Perubahan MentalPada orang dewasa yang lebih tua, pneumonia dapat menyebabkan kebingungan, kebingungan, atau perubahan lainnya dalam keadaan mental. Ini bisa disebabkan oleh infeksi atau penurunan kadar oksigen dalam darah.
-
Apa itu Bronkopneumonia? Bronkopneumonia, atau dikenal sebagai pneumonia lobularis, merupakan jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi dan peradangan pada saluran napas utama, yaitu bronkus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
-
Apa penyebab sebenarnya paru-paru basah? Paru-paru basah adalah kondisi medis yang sering menjadi perhatian banyak orang, terutama karena banyaknya mitos yang mengelilinginya. Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta, dr. Ermono Superaya Sp. BTKV, berbicara untuk meluruskan beberapa mitos tersebut, termasuk mitos yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap badan dengan paru-paru basah. Menurut dr. Ermono, paru-paru basah bisa terjadi karena adanya infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang menyebabkan adanya air di paru-paru, bukan semata karena sering tidur di lantai.
"Pneumonia adalah radang atau infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau kadang-kadang parasit," kata Profesor Tjandra. Gejala pneumonia biasanya mencakup batuk, demam, dan kesulitan bernapas, serta sering disertai rasa sakit di dada.
Apa Itu Paru-paru Basah?
Berbeda dengan pneumonia, istilah paru-paru basah sebenarnya bukanlah istilah medis yang benar. Menurut Profesor Tjandra, paru-paru basah yang sering disebut oleh masyarakat sebenarnya merujuk pada kondisi medis yang disebut efusi pleura.
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di antara dua lapisan selaput yang melapisi paru-paru, yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis. Cairan tersebut tidak berada di dalam jaringan paru-paru, melainkan di ruang antara kedua selaput ini.
"Paru-paru basah seperti yang disebut masyarakat adalah penyakit yang bernama efusi pleura. Cairannya bukan berada di dalam paru, tetapi dalam selaput di sekitar paru," jelas Profesor Tjandra.
Penyebab Efusi Pleura
Efusi pleura atau paru-paru basah dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang berbeda, seperti infeksi, kanker, atau gangguan keseimbangan protein dalam tubuh. Salah satu infeksi yang dapat menyebabkan efusi pleura adalah tuberkulosis. Selain itu, kanker juga bisa menjadi pemicu terjadinya efusi pleura karena dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar paru-paru.
Mitos Tentang Mandi Malam dan Kipas Angin
Salah satu mitos yang sering beredar di masyarakat adalah bahwa mandi malam atau terkena semprotan kipas angin dapat menyebabkan pneumonia atau paru-paru basah. Namun, hal ini sama sekali tidak benar. Penyebab kedua penyakit ini adalah infeksi, kanker, atau kondisi medis lainnya, bukan karena faktor eksternal seperti suhu dingin atau kipas angin.
"Jadi penyebab pneumonia dan juga paru-paru basah bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin. Ini adalah mitos belaka," tegas Profesor Tjandra.
Secara umum, pneumonia dan paru-paru basah adalah dua kondisi medis yang berbeda meskipun sering disalahartikan sebagai penyakit yang sama. Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit, sementara paru-paru basah atau efusi pleura adalah penumpukan cairan di sekitar paru-paru, bukan di dalam paru-paru itu sendiri. Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan ini agar tidak terjebak dalam mitos yang tidak benar, seperti anggapan bahwa mandi malam atau kipas angin dapat menyebabkan penyakit tersebut.