7 Jenis Gangguan Pernapasan yang Umum Terjadi, Kenali Penyebabnya
Kenali jenis, penyebab, dan gejala gangguan pernapasan umum agar Anda dapat mengatasinya dengan tepat.
Kenali jenis, penyebab, dan gejala gangguan pernapasan umum agar Anda dapat mengatasinya dengan tepat.
7 Jenis Gangguan Pernapasan yang Umum Terjadi, Kenali Penyebabnya
Gangguan pernapasan merupakan kondisi medis yang dapat mempengaruhi cara seseorang bernapas, baik dalam hal frekuensi, kedalaman, atau kualitas napasnya. Berbagai jenis gangguan pernapasan dapat terjadi, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam nyawa, yang mempengaruhi berbagai bagian sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Gangguan pernapasan pada umumnya disebabkan oleh beberapa golongan kuman seperti bakteri virus dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari 300 macam. Selain membahayakan sistem pernapasan, kuman tersebut juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa penyakit yang bisa menyebabkan sesak napas? Penyakit yang menyebabkan sesak napas merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
-
Kenapa sesak napas bisa terjadi? Sesak napas bisa terjadi karena berbagai penyebab, baik fisik maupun psikis.
-
Apa saja penyakit akibat polusi udara? Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan paparan terus-menerus terhadap polutan tersebut.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Mengapa obesitas memicu masalah pernapasan? Obesitas dapat memengaruhi kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa saja gangguan paru-paru akibat rokok? Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja gangguan paru-paru akibat rokok yang patut diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber.
Dari gangguan ringan seperti pilek hingga gangguan serius seperti pneumonia atau asma yang mengancam jiwa, sistem pernapasan manusia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Gangguan pernapasan dapat mempengaruhi bagian-bagian sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru, mempengaruhi baik frekuensi, kedalaman, maupun kualitas napas seseorang.
Lantas, apa saja jenis gangguan pernapasan yang umum terjadi? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia ulasannya.
Jenis Gangguan Pernapasan
1. Asma
Jenis gangguan pernapasan yang pertama adalah asma. Penyakit pernapasan ini cukup familiar di telinga masyarakat. Asma sendiri merupakan penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan adanya penyempitan dan peradangan saluran pernapasan. Tentu saja hal ini bisa mengakibatkan iritasi dan infeksi pada paru-paru.
Penyakit asma bukan hanya disebabkan karena infeksi pada paru-paru saja, melainkan ada beberapa pemicu lainnya seperti alergi terhadap sesuatu, baik itu makanan, minuman, obat tertentu, cuaca dingin ataupun alergen.
Alergen merupakan sesuatu pertikel kecil yang bisa terhirup dan menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Penyakit asma yang diderita setiap orang pun sifatnya bisa berbeda-beda, hal ini tergantung pada serangan asma yang ada. Namun tentu saja jika menderita asma kamu tak boleh untuk membiarkannya. Karena, jika mengalami sesak napas yang cukup berat bisa-bisa nyawa menjadi taruhannya.
2. Tuberkulosis
Jenis gangguan pernapasan yang paling umum kedua adalah tuberkulosis. Tuberkulosis atau yang dikenal dengan TBC merupakan salah satu penyakit pernapasan yang menular, bahkan beberapa kasus penyakit TBC ini pun bisa mengakibatkan kematian.
Disebabkan oleh berbagai mikobakteria termasuk mycobacterium tuberculosis, penyakit ini selain menyerang paru-paru juga berdampak pada bagian tubuh lainnya. Penularan penyakit ini pun bisa menyebar melalui udara.
Gejala tuberkulosis antara lain demam tinggi, batuk secara terus menerus, nafsu makan menurun yang akan mengakibatkan tubuh lemah.
Karena penyakit pernapasan ini termasuk dalam penyakit menular yang berbahaya ada baiknya jika penderita TBC aktif menghindar dari orang lain jika kan batuk ataupun bersin.
3. Bronkitis
Jenis gangguan pernapasan paling umum yang ketiga adalah bronkitis. Bronkitis termasuk penyakit yang bersifat ringan dan juga bisa disembuhkan. Akan tetapi bila penderita memiliki penyakit lain yang telah lama diderita seperti jantung atau penyakit paru-paru lainnya, maka penyembuhan bronkitis cukup lama dan bersifat serius.
Penyakit ini bisa terjadi pada perokok dan juga penderita penyakit paru yang menahun. Gejala dari bronkitis bisa terjadi seperti saat sedang terkena flu.
Kemudian, gejala dapat berlanjut dengan mengalami batuk ringan selama 1 hingga 2 hari yang akan ditandai dengan keluarnya dahak berwarna putih ataupun kuning.
Jika penyakit bronkitis yang diderita cukup berat, maka Anda bisa mengalami batuk selama beberapa minggu. Tentu saja jika batuk yang diderita cukup parah, Anda pun bisa terkena sesak napas. Menderita bronkitis juga bisa menjadi penyebab dari penyakit paru-paru lainnya seperti pneumonia.
4. Pneumonia
Jenis gangguan pernapasan yang keempat adalah pneumonia. Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru dan menyebabkan peradangan yang mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengisi udara dengan baik.
Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada jenis patogen yang menyebabkannya, namun umumnya meliputi demam tinggi, batuk dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau darah, nyeri dada saat bernapas, napas cepat, serta menggigil dan kelelahan yang tidak lazim.
Penyebab pneumonia dapat bervariasi tergantung pada usia dan keadaan kesehatan seseorang. Pneumonia bakterial umumnya disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), sedangkan pneumonia viral lebih sering disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus respiratori sincisial (RSV), atau virus parainfluenza. Pneumonia juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari kondisi lain, seperti flu yang tidak diobati atau kondisi kronis seperti PPOK.
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran napas jangka panjang dan gangguan aliran udara dari paru-paru.
PPOK umumnya terdiri dari dua jenis utama: bronkitis kronis, yang melibatkan peradangan dan pembengkakan pada saluran udara kecil (bronkiolus), serta emfisema, di mana dinding alveoli (kantong udara di paru-paru) mengalami kerusakan.
Gejala PPOK mencakup batuk kronis dengan dahak berlebihan, sesak napas yang bertambah parah saat aktivitas fisik, kelelahan yang berlebihan, dan kadang-kadang berdengkur. Kondisi ini biasanya berkembang secara bertahap dan lebih umum terjadi pada perokok atau orang yang terpapar asap rokok dalam jangka panjang.
Penyebab utama PPOK adalah merokok tembakau, baik secara aktif atau pasif. Asap rokok mengiritasi dan merusak saluran napas, menyebabkan peradangan kronis yang akhirnya menyebabkan penyempitan permanen pada saluran udara.
6. Edema Paru-paru
Jenis gangguan pernapasan selanjutnya adalah edema Paru-paru. Edema paru-paru adalah kondisi medis yang terjadi ketika cairan menumpuk di dalam paru-paru, mengganggu pertukaran gas yang normal antara udara yang masuk dan darah yang keluar.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gagal jantung, kerusakan paru-paru akibat infeksi atau cedera, serta reaksi alergi atau kondisi inflamasi yang menyebabkan kapiler paru-paru bocor dan menyebabkan cairan keluar ke jaringan paru-paru.
Gejala edema paru-paru dapat bervariasi tergantung pada seberapa parah kondisinya. Gejala umum meliputi sesak napas yang bertambah parah saat berbaring datar atau beraktivitas, napas cepat, batuk berdahak berwarna merah muda, kelelahan yang tidak lazim, dan kadang-kadang mengi.
7. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah kondisi medis yang terjadi ketika udara masuk ke dalam rongga pleura (ruang antara lapisan luar paru-paru dan dinding dada), menyebabkan tekanan negatif yang biasanya mempertahankan paru-paru agar tetap melekat pada dinding dada terganggu.
Hal ini dapat mengakibatkan kolapsnya sebagian atau seluruh paru-paru, tergantung seberapa besar udara yang masuk.
Pneumotoraks dapat dibagi menjadi dua jenis utama: pneumotoraks spontan, yang terjadi tanpa sebab yang jelas dan biasanya terkait dengan pecahnya bulla (kantong udara yang besar di paru-paru) pada individu yang sebelumnya sehat, dan pneumotoraks traumatik, yang disebabkan oleh cedera fisik atau tindakan medis seperti pemasangan kateter atau prosedur bedah.
Gejala yang umum meliputi sesak napas yang tiba-tiba dan berat, nyeri dada yang tajam atau tertusuk, batuk kering, dan napas cepat.