Diguyur Hujan, Rumah di Pondok Aren Ditinggali 12 Orang Roboh
Diguyur hujan terus menerus, rumah warga di Jalan Pendidikan 2, RT 01/ RW 021, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, roboh. Rumah tersebut tak lagi bisa ditinggali oleh 3 kepala keluarga.
Diguyur hujan terus menerus, rumah warga di Jalan Pendidikan 2, RT 01/ RW 021, Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, roboh. Rumah tersebut tak lagi bisa ditinggali oleh 3 kepala keluarga.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, Urip Supriatna menerangkan, peristiwa rubuhnya rumah milik warga itu, diduga karena rumah yang dihuni 12 orang terdiri dari 3 kepala keluarga itu telah usang.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Dikarenakan jumlah curah hujan yang tinggi dan kondisi rumah tua, menyebabkan struktur langit-langit runtuh ke bawah dan menimpa barang-barang yang ada di bawahnya sehingga menyebabkan kerusakan pada rumah tersebut," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, Urip Supriatna dikonfirmasi, Rabu (13/10).
Dia menyebutkan, saat ini ke 12 anggota keluarga penghuni rumah tersebut, terpaksa diungsikan karena rumah yang sempat ditinggali mengalami kerusakan parah.
"Tiga kepala keluarga di situ, ada 12 orang. 8 Orang dewas dan 4 orang lainya anak-anak. Beruntung enggak ada korban atas kejadian tersebut," terang dia.
Urip menjelaskan, kalau peristiwa rumah roboh tersebut, terjadi pada Senin 11 Oktober 2021 malam. Tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu penghuni rumah sedang berteduh karena hujan yang terus mengguyur sejak sore harinya.
©2021 Merdeka.com/kirom
Karena kondisi rumah yang mengalami kerusakan berat, saat ini seluruh penghuni diungsikan dengan mencari rumah kontrakan yang bisa ditinggali.
"Rumah rusak berat dan tidak bisa dihuni, serta beberapa barang rusak tertimpa reruntuhan. Luas tanah dan bangunan 164 meter persegi dengan estimasi kerugian total mencapai Rp150 juta," ungkapnya.
Saat ini petugas BPBD dibantu warga pemilik rumah masih membersihkan sisa puing dan material bangunan yang hancur.
"Sambil menunggu koordinasi dengan pihak terkait, kami memberikan bantuan logistik berupa alat-alat kebersihan, masker, matras, selimut dan paket family kit. Keluarga korban membutuhkan bantuan untuk pembangunan renovasi rumah agar dapat digunakan kembali," terang Urip.
Baca juga:
Rumah 2 Lantai di Surabaya Ambruk Karena Bangunan Sudah Tua
Rumah di Surabaya Ambruk, 2 Orang Terluka dan 1 Meninggal
Bongkar Tembok, Buruh Bangunan di Denpasar Tewas Tertimpa
Pria Meksiko Divonis 208 Tahun Penjara karena Sekolah Ambruk Tewaskan 26 Orang
Bangunan Runtuh di Korea Selatan, 9 Orang Tewas
Antisipasi Hantaman Badai Tropis, Sisa Menara Champlan di Miami Diruntuhkan