Diikuti Umat Lintas Agama, Perayaan Waisak di Solo Berlangsung Meriah
Kegiatan yang berlangsung meriah juga dihadiri 53 bhiksu dan bhiksuni. Acara memberi derma atau sedekah makanan kepada biksu ini dalam rangka perayaan bersama Trisuci Waisak 2567 TB/2023 di Kota Solo.
Umat Buddha di Kota Solo untuk pertama kalinya merayakan Waisak di Plaza Balai Kota Solo, Sabtu (10/6). Umat Buddha dari Jawa Tengah dan Yogyakarta ikut hadir dalam ritual Pindapata.
Kegiatan yang berlangsung meriah juga dihadiri 53 bhiksu dan bhiksuni. Acara memberi derma atau sedekah makanan kepada biksu ini dalam rangka perayaan bersama Trisuci Waisak 2567 TB/2023 di Kota Solo.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Bagaimana Waisak dirayakan di Indonesia? Seperti di negara lain, Ada beberapa prosesi yang dilakukan untuk melaksanakan Waisak di Indonesia. Apa saja?Dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/5) berikut pengertian, sejarah dan makna Waisak selengkapnya.
-
Siapa saja yang berpartisipasi dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian yang berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
-
Siapa yang merayakan Waisak? Hari Raya Waisak merupakan hari besar bagi umat Buddha di seluruh dunia.
-
Kapan tepatnya Waisak dirayakan? Waisak umumnya dilaksanakan pada bulan Mei atau tepatnya saat bulan purnama.
-
Apa makna dari perayaan hari raya Waisak? Hari Raya Waisak adalah salah satu perayaan paling sakral bagi umat Buddha. Mengucapkan selamat Hari Waisak tidak hanya menunjukkan penghargaan kita terhadap keyakinan dan tradisi umat Buddha, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas antara sesama umat manusia.
"Pindapata ini merupakan perayaan Trisuci Waisak pertama kalinya di Kota Solo sebanyak 53 bhiksu dan bhiksuni. Umat Buddha dari Jawa Tengah dan Yogyakarta juga hadir," ujar Ketua panitia acara, Sutrisno.
Menurutnya ini merupakan perayaan paling meriah. Sebelumnya, panitia melakukan audiensi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran, lanjut dia, memperbolehkan semua agama merayakan hari besar, termasuk agama Buddha.
"Kita melakukan kegiatan Pindapata karena kita ingin mengenalkan tradisi Budhis. Kita memberikan kesempatan kepada semua umat untuk berdana atau memberi. Karena itu hal yang paling sederhana dan mudah dilakukan," jelasnya.
Tak hanya umat Buddha, acara Pindapata juga diikuti oleh umat agama lainnya. Mereka mengenakan simbol dari agamanya masing-masing. Ada umat Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Konghucu. Mereka turut membagikan makanan kepada para Bhiksu dan Bhiksuni.
Salah satu Suster Khatolik asal Jakarta, Cicillia mengaku keikutsertaan dirinya dalam tradisi tersebut sebagai bentuk toleransi kepada sesama tidak hanya kepada satu umat saja tetapi seluruh umat di Indonesia ini.
"Saya ikut berbagi, ini bentuk toleransi antar umat beragama. Jadi bagi saya pribadi dan Khatolik secara umum bahkan kita memberikan sesuatu kepada siapa saja. Itu hal yang harus dilakukan sesuai dengan kemampuan kita dan sesuai kebutuhan," katanya.
Cicillia juga memberikan apresiasi terhadap kerukunan umat beragama di Kota Solo. Karena hal tersebut bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya.
Sementara itu dalam ritual tersebut para Bhiksu dan Bhiksuni berjalan dari halaman Balai Kota Solo menuju ke bundara Pasar Gedhe. Mereka kemudian kembali ke balai kota melalui jalan Jenderal Sudirman. Ratusan umat berjajar memberikan persembahan kepada para Bhiksu dan Bhiksuni tersebut.
'Saya baru pertama kali mengikuti acara Pindapat di Solo. Kagum dengan toleransi dan keberagaman umat beragama di Kota Solo," ucap Yamiyanti, salah satu warga Temanggung Jawa Tengah.
(mdk/eko)