Dijanjikan nikah lewat Facebook, janda ditipu polisi gadungan
"Saya sudah tertipu. Janji dinikahi gagal, uang saya hilang," tutur LD dengan nada sedih.
Perkenalan LD (41) warga Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) dengan seorang pria yang mengaku anggota polisi melalui jejaring facebook, berujung tragis. Bukannya mau dinikahi, janda tersebut malah kehilangan uang sebesar Rp 28 juta yang dikirim ke rekening kenalannya.
Di hadapan petugas saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Kamis (5/6), LD mengaku penipuan yang dia alami berawal saat berkenalan dengan terlapor yang bernama Tabrani di jejaring facebook pada 25 April 2014. Sejak saat itu, mereka intensif menjalin komunikasi, baik lewat media sosial maupun telepon.
Saking akrabnya, terlapor mengajak LD menikah. Awalnya, LD tidak percaya karena belum begitu kenal. Terlapor tidak patah arang. Dia meyakinkan janda tersebut dengan mendatanginya di Banyuasin untuk melamar.
"Saya belum tahu alamatnya dan tugas di mana sebagai polisi. Tapi dia sudah mau menikahi saya. Jadi, lama-kelamaan saya percaya," ungkap LD.
Setelah korban masuk perangkap, terlapor akhirnya melancarkan mulai menjalankan tindak kriminalnya. Dia meminta sejumlah uang kepada LD dengan dalih untuk mengurus perpindahan tugas ke Palembang. Alasannya, agar mereka bisa bertemu setiap hari dan membina keluarga seperti yang direncanakan.
"Pada 2 Mei 2014, saya mengirimkan uang Rp 28 juta ke rekeningnya. Itu untuk biaya mutasi yang dia minta," kata LD.
Begitu uang dikirim, LD langsung menelepon pelaku dengan maksud menanyakan apakah uang sudah diterima atau belum. Namun, sejak saat itu, ponsel si pelaku tidak kunjung aktif. Akun facebooknya juga sudah tidak pernah dibuka.
"Saya sudah tertipu. Janji dinikahi gagal, uang saya hilang," tutur LD dengan nada sedih.
Menanggapi laporan korban, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova, sudah menerima laporan LD. Pihaknya akan menyerahkan kasus ini kepada Unit IT Polda Sumsel untuk mencari keberadaan pelaku.
Djarod pun membantah jika dalam pengurusan mutasi memerlukan biaya. Sebab, mutasi dilakukan berdasarkan pemberitahuan dari Kepala Biro SDM Polda Sumsel.
"Kami minta warga tidak muda percaya dengan aksi penipuan seperti itu. Tidak ada biaya dalam mengurus mutasi," tegasnya.