Dikeluarkan dari sekolahan, Rivano kerap murung dan menangis
Rivano menjadi korban konflik antara ibunya dengan Kepala SD.
Rivano Risya Pratama (7) siswa kelas II SDN 150 Palembang, harus terkena imbas masalah pribadi antara ibunya dengan kepala sekolah Mira Hidayah. Sebagai buntut perselisihan di antara keduanya, Rivano diberhentikan sepihak oleh sekolahan.
Dewi, ibu Rivano menyesalkan tindakan sekolah yang mengambil kebijakan itu. Padahal, anaknya itu termasuk anak yang rajin dan berprestasi di kelasnya.
"Kami tidak habis pikir kenapa kepala sekolahnya mengeluarkan anak saya, padahal dia tidak ada masalah," ungkap Dewi kepada wartawan di kediamannya di Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, Sabtu (21/3).
Dewi pun merasa iba melihat anaknya setelah dikeluarkan dari sekolahnya sejak 6 Maret 2015 lalu. Sebab, Rivano kerap murung di kamar dan menangis jika teringat dengan teman-teman sekolahnya. Mirisnya lagi, sejak itu Rivano setiap hari mengenakan seragam dan pamit untuk berangkat ke sekolah.
"Kasihan, saya sedih banget kalau dia pakai seragam dan mau sekolah. Mungkin dia lupa kalau sudah dikeluarkan dari sekolahnya. Itu hampir tiap hari," kata dia.
Dewi pun berharap, Rivano dapat sekolah kembali seperti biasa meski masalah antara dia dan pimpinan sekolah itu belum tuntas. Apalagi, anaknya selalu rindu bermain dengan teman-teman di kelasnya.
"Cuma itu saja, anak saya sekolah lagi, jangan diberhentikan, karena dia tidak ada masalah apa-apa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kepala SDN 150 Palembang, Mira Hidayah memberhentikan Rivano tanpa alasan yang jelas sejak 6 Maret 2016. Dugaannya, Mira menyimpan dendam terhadap Dewi yang bekerja sebagai tukang sapu di sekolah itu.
Dewi memiliki masalah pribadi dengan Mira Hidayah sehingga membuatnya dipecat. Tragisnya, masalah itu berujung pada pemecatan terhadap Rivano.