Dikira boneka plastik, tahunya orok tersangkut di saluran irigasi
Dikira boneka plastik, tahunya orok tersangkut di saluran irigasi. Warga bernama Yuda pertama kali menemukan orok, sempat mengira boneka plastik. Saat itu, Yuda sedang membabat rumput yang menutupi saluran air.
Warga Banjar Kembangan, Tulikup, Gianyar, Bali dibuat geger saat kerja bakti bersihkan saluran irigasi, Minggu (16/10). Warga dikejutkan dengan temuan orok yang tersangkut di saluran irigasi persawahan.
Seperti biasa setiap hari minggu jelang sore, warga di banjar ini rutin melakukan bersih-bersih di lingkungan setempat. Kali ini diprioritaskan membersihkan sampah di saluran irigasi persawahan.
Salah seorang warga diketahui bernama Yuda mengaku pertama kali melihat sosok orok berjenis kelamin laki-laki tersebut. Saat sedang menyabit rumput yang menutupi saluran air, dirinya mengaku awalnya mengira boneka anak-anak berbahan plastik.
"Saat itu saya tidak sendiri, ada beberapa warga di sekitar saya. Semula saya lihat itu seperti boneka, baru saya dekati ternyata orok. Saya langsung teriak panggil warga lainnya," tutur Yuda.
Anggota Polsek Kota Gianyar ketika diinformasikan segera terjun ke lokasi dan menyisir wilayah setempat, termasuk meminta keterangan warga.
Dari hasil pemeriksaan, kondisi orok memprihatinkan. Pada sejumlah bagian tubuhnya menderita luka lebam dan kulit terkelupas. Kulit yang terkelupas terlipat di pipi kiri, lutut kanan, telinga kanan serta luka robek di perut kanan yang membuat usus terurai ke luar.
Kapolsek Gianyar Kompol Adnan Pandibu menjelaskan orok tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan penuh luka. Selanjutnya petugas membawa temuan tersebut ke RSU Sanjiwani, untuk dilakukan visum.
"Dari pemeriksaan dokter sementara, orok tersebut berukuran panjang 35 cm dengan berat 800 gram. Sementara untuk umur belum bisa dipastikan, karena menunggu dokter spesialis anak. Orok ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa," terangnya.
Terkait penyebab luka pada tubuh orok tersebut, polisi juga masih menunggu kepastian dari rumah sakit, apakah akibat kesengajaan atau tergores akibat lama mengalir di saluran irigasi.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Anghota sudah kami sebar, terutamanya ke daerah hulu saluran irigasi itu. Termasuk juga mendata proses persalinan di rumah sakit, kami juga sangat berharap bantuan warga agar segera melaporkan bila ada warganya yang terlihat mencurigakan terkait penemuan ini," pungkasnya.