Dikira Satwa Liar, Warga Kaltim Terluka di Leher akibat Ditembak Penjaga Kebun
Seorang AOW (33), warga Desa Segihan, kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, harus dilarikan ke rumah sakit setelah lehernya diterjang peluru senapan angin, Senin (14/11) pagi. Seorang penjaga kebun menembaknya karena menduga pria itu adalah satwa liar.
Seorang AOW (33), warga Desa Segihan, kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, harus dilarikan ke rumah sakit setelah lehernya diterjang peluru senapan angin, Senin (14/11) pagi. Seorang penjaga kebun menembaknya karena menduga pria itu adalah satwa liar.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. AOW ketika itu beraktivitas di kebun. Tiba-tiba dia merasakan perih pada bagian leher di bawah dagunya. Melihat darah mengucur, korban tersadar telah diterjang peluru senapan angin.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Apa yang ditolak oleh Cipung? Dalam video tersebut, terdengar jawaban singkat dari Cipung, "No.. no." Penolakannya pun disampaikan dengan penuh kepolosan.
-
Bagaimana bentuk mata air Cicaneang? Mengutip Youtube UDAR1DER Channel, bentuknya kolamnya memanjang menyerupai sungai dengan air yang mengalir dari sumbernya dan tetap jernih.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Apa yang dipercaya oleh masyarakat sekitar tentang Curug Cipamingkis? Ada kepercayaan jika datang ke Curug Cipamingkis bakal membuat hubungan dengan pasangan menjadi langgeng. Tak sedikit warga juga mengatakan bahwa seseorang yang lajang lalu mandi di sini akan lekas menemukan tambatan hatinya.
-
Apa keunikan mata air Cipantan? Kondisi airnya berwarna kebiruan. Mata air ini dikelilingi tembok beton yang terhubung ke irigasi buatan Belanda, berpuluh-puluh tahun silam.
Belakangan pelaku penembakan ternyata warga sekitar desa yang bertugas menjaga kebun. Dia melepaskan tembakan lantaran mengira objek bergerak di semak belukar adalah satwa liar.
"Iya benar kejadiannya sekitar jam 10 pagi ini tadi di kebun," kata Kapolsek Sebulu Iptu Chandra Buana dikonfirmasi merdeka.com, Senin (14/11).
Chandra menerangkan setelah kejadian korban sempat dibawa ke Puskesmas Sebulu hingga akhirnya dirujuk ke RSUD AM Parikesit. "Kondisi korban normal cuma ada luka di lehernya. Mungkin korban dirawat inap (di RSUD AM Parikesit). Tapi kondisinya tidak parah," ujarnya.
Pelaku dan Korban Berdamai
Sementara ini korban diduga tertembak karena unsur ketidaksengajaan. "Pelaku juga warga sekitar dan sudah kita amankan. Alatnya (senapan angin) juga sudah kita amankan semua," sebut Chandra.
Sejauh ini, lanjut Chandra, korban belum menyampaikan keberatannya ke Polsek Sebulu. Aparatur desa juga telah turun tangan untuk memediasi korban dan pelaku.
"Dari korban tidak memperpanjang dan menginginkan diselesaikan kekeluargaan saja. Pak Kades juga turun mediasi. Kita lihat sore ini untuk membuat surat pernyataan," pungkas Chandra.
(mdk/yan)