Dikpora Mataram umrahkan guru yang siswanya dapat nilai tinggi
Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan bagi guru tersebut, karena telah berhasil mendidik siswanya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan memberikan bonus ibadah umrah kepada guru yang siswanya berhasil mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA)/sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H Sudenom mengatakan, bonus ibadah umrah bagi guru yang siswanya mendapatkan nilai tertinggi ini sebagai salah satu bentuk penghargaan bagi guru tersebut, karena telah berhasil mendidik siswanya sehingga berhasil mendapatkan nilai tertingi dalam UN.
"Penghargaan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah sekaligus memotivasi bagi guru-guru yang lain agar terus berkreasi dan berinovasi dalam memberikan materi pembelajaran terhadap siswa," katanya.
Dia mengatakan, bonus ibadah umrah itu akan diberikan setelah pembagian ijazah atau paling lambat setelah lebaran, agar guru yang nantinya terpilih bisa melaksanakan ibadah umrah setelah Idul Fitri 1436 Hijriah.
Sudenom mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil UN dari masing-masing mata pelajaran dan mencari siswa mana yang memiliki nilai tertinggi pada salah satu mata pelajaran UN.
"Kalau sekarang kita belum bisa tahu, karena masih sifatnya nilai rata-rata. Prinsipnya kita akan mengambil satu mata pelajaran yang memiliki nilai tertinggi," tambahnya.
Namun demikian, bila guru yang siswanya mendapatkan nilai terbaik itu non muslim, maka Dikpora akan memberikan bonus berupa dana tunai yang disesuaikan dengan biaya perjalanan ibadah umrah.
Dia mengatakan, untuk hasil rata-rata UN tingkat SMA, sembilan siswa asal Kota Mataram berhasil mendapatkan 10 besar di NTB, sedangkan satu siswa berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat.
"Sementara hasil UN untuk SMK se-NTB, dari peringkat satu sampai peringkat 10 diraih oleh siswa asal Kota Mataram," ujarnya.
Untuk siswa-siswa berprestasi dan mendapatkan nilai 10 besar se-NTB, sudah mendapatkan bonus dari tenaga pendidik setempat.
"Kami di dinas bertanggung jawab memberikan bonus kepada guru mereka yang sudah mengantarkan siswa masuk dalam predikat 10 terbaik se-NTB. Tetapi cuma satu guru saja," katanya, seperti dilansir Antara.