Dikritik soal kurikulum SD, ini jawaban Mendikbud Anies Baswedan
Anies senang ketika banyak orang tua yang memberikan masukan dan ikut berpartisipasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menanggapi banyaknya orangtua mengkritik materi pelajaran dari Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) maupun Kurikulum 2013 (K13) yang dinilai tidak sesuai, dan terlalu memberatkan bagi anak-anak usia 7-12 tahun.
"Ya enggak apa-apa, justru ya kita itu selalu dalam proses perbaiki," kata Anies di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,Kamis (8/10).
Simak berita Anies Baswedan selengkapnya di Liputan6.com
Anies senang ketika banyak orang tua yang memberikan masukan dan ikut berpartisipasi. "Saya tiap hari dapet begini (kritikan) bagus, ini berarti kesempatan bagi kita untuk bisa mengoreksi dan memperbaiki," imbuhnya.
Menurut Anies, kritikan itu sebagai bagian dari saling mengoreksi. "Jadi inilah yang namanya interaksi, ada proses mutual learning. Saling belajar. Ini kesempatan bagi kita mengoreksi dan memperbaiki," tegasnya
"Yang namanya kurikulum itu namanya dinamis, jadi harus selalu diperbaiki. Kita harus memperbaiki, jadi setiap kali kita dapat kayak gini kita senang," tandasnya.
Sebelumnya, salah satu orang tua murid, bernama Iman Nugroho menulis surat terbuka di laman facebooknya yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan diteruskan ke Presiden Jokowi.
Dalam suratnya yang ditulis Minggu (4/10/2015) malam Iman menulis; Kepada Yth Menteri Pendidikan Anies Baswedan. Kalau anda punya cucu atau keponakan yang masih kelas tiga sekolah dasar (SD), tolong tanyakan:
(1) Apa isi dari Kongres I Pemuda Indonesia?
(2) Apa keuntungan memiliki uang giral berbentuk polis? Atau
(3) Apa akibatnya bila orang memiliki harga diri rendah?
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
-
Mengapa Kemenhub merombak kurikulum di 33 sekolah kedinasan? Kementerian Perhubungan merancang perombakan kurikulum pendidikan di 33 sekolah kedinasan di bawah naungannya. Kebijakan ini buntut kasus kematian siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria Ananta Rustika (19) usai dianiaya senior Tegar Sanjaya (21).
-
Apa yang akan diubah dalam kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? “Kami tahu kebutuhan milenial dan kelompok Z sekarang sudah tidak boleh seperti pendidikan masa lalu, adik-adik nanti berubah lebih tolong menolong, nilai-nilai itu akan ada di dalam kurikulum, dan sifatnya softskill kebutuhan tentang penyelesaian masalah, komunikasi, dan digitalisasi," kata Prof Wihana saat mendampingi Menhub mendatangi rumah duka Putu di Bali.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam pembelajaran? Dalam hal ini, guru menyesuaikan perangkat ajar yang akan digunakan dengan kebutuhan belajar dan minat dari peserta didik.
-
Bagaimana perubahan kurikulum di sekolah kedinasan Kemenhub akan diterapkan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. “Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,” kata Prof Wihana.
Baca juga:
2017, Indonesia jadi tuan rumah event pendidikan SEAMEO
Ridwan Kamil curhat kuliah di Indonesia lebih sulit ketimbang di AS
Kemenristek pangkas waktu tempuh capai gelar doktor jadi empat tahun
Ulangan harian siswa di sekolah sudah mulai sistem online
Kesulitan rekrut SDM, 4 PTS di Jateng dinonaktifkan
Aher sebut pembekuan 27 PTS buat perbaikan mutu