Dilewati rombongan Tank Leopard, jalan kota Semarang tetap mulus
Tank 62 ton ini sempat menimbulkan polemik karena dikira terlalu berat dan akan merusak jalan-jalan di Indonesia.
Empat Tank Leopard bersama sebuah Tank M113 dipamerkan bagi warga Semarang yang sedang berolahraga di Car Free Day (CFD) Lapangan Pancasila Simpang Lima, mulai pukul 07.00 WIB pagi tadi.
Warga pun antusias dan gembira berfoto-foto bersama si monster baja TNI AD ini.
Kendaraan berat tersebut, keluar dari depan Markas Kodim 0733/BS kemudian menyusuri jalan raya depan Tugu Muda melewati Jalan Pandanaran dan berhenti di Simpang Lima.
Saat bergerak pulang menuju Markas Kodim 0733/BS sekitar pukul 09.00 WIB, belasan warga yang antusias juga menaiki tank itu. Rombongan Tank Leopard yang dinaiki belasan orang tampak mudah menyusuri jalan raya kota Semarang.
Terlihat, tidak ada kerusakan sedikit pun pada aspal jalan yang dilewati Tank Leopard tersebut. Padahal dulu kehadiran tank ini sempat menimbulkan polemik karena dikira terlalu berat dan akan merusak jalan-jalan di Indonesia.
Salah seorang warga yang melihat rombongan Tank Leopard di depan Markas Kodim 0733/BS, Sobiqun, mengatakan, cukup takjub dengan keunikan Tank Leopard. Pasalnya, meski memiliki berat mencapai 62 ton dia melihat tank tersebut tidak merusak aspal jalan.
Menurut pria asli Banjarnegara itu, kerusakan tidak terjadi karena dia melihat rantai pada roda tank tidak berputar penuh.
"Jadi rantai di bagian bawahnya tidak bergerak namun pada rantai bagian atasnya berputar. Ditambah lagi, pada sela-sela rantainya dilapisi ban karet dengan ketebalan lebih tinggi daripada besi rantainya. Tank Leopard semakin canggih," puji lelaki berusia 43 tahun ini, kepada merdeka.com.
Sobiqun mengungkapkan, hanya melihat ada bekas putih di atas aspal jalan saat roda tank berhenti tepat di Markas Kodim 0733/BS. Tapi tak ada kerusakan sama sekali.