Din Syamsuddin tak sepakat dengan pidato Prabowo soal Indonesia bubar 2030
Din Syamsuddin tak sepakat dengan pidato Prabowo soal Indonesia bubar 2030. Din menilai indikator Indonesia sebagai negara gagal memang ada. Salah satunya terkait pengelolaan sumber daya alam yang tak merata.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin tak sepakat dengan ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengaku mendapatkan kajian tentang nasib Indonesia di 2030. Dalam pidato diunggah di halaman resmi Facebook Partai Gerindra, Prabowo mengatakan pada tahun tersebut Indonesia diprediksi bakal bubar.
"Saya tidak sepakat karena saya berkeyakinan Insya Allah Indonesia tidak bubar," kata Din di kantor MUI, Jakarta PUsat, Rabu (21/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Din menilai indikator Indonesia sebagai negara gagal memang ada. Salah satunya terkait pengelolaan sumber daya alam yang tak merata.
"Bahwa ada variabel-variabel dari negara gagal itu ada di Indonesia. Salah satu dari indikator negara gagal itu adalah adanya keganjilan dalam persebaran kekayaan nasional atau aset nasional atau tidak adanya pemerataan," ujar Din.
Sebelumnya, laman Facebook resmi Partai Gerindra mengunggah pidato politik sang ketua umum Prabowo Subianto. Dalam video itu, Prabowo mengaku mendapatkan kajian tentang nasib Indonesia di 2030 yang diprediksi bakal bubar.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo di video itu.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sindir pidato Prabowo, PSI sebut Gerindra padahal suarakan antiasing
Prabowo sebut RI bubar 2030, Jokowi bilang 'Kita memandang ke depan itu optimis'
Tanggapi pidato Prabowo, OSO sebut 'sampai kiamat Indonesia enggak bubar'
PKS nilai duet Prabowo-Gatot Nurmantyo tak elok karena sama-sama militer
Waketum Gerindra soal pidato Prabowo: Beliau ingin negara ini lebih maju & berdaulat
Survei Charta Politika: Di Jawa Timur, Jokowi makin jauh tinggalkan Prabowo
Gerindra sebut masyarakat sudah sadar dan ingin Presiden baru