Dinas Pariwisata Bali Sambut Positif Pengurangan Masa Karantina Wisman Jadi 5 Hari
Dinas Pariwisata Bali menyambut positif rencana pemerintah pusat mengurangi masa karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai dari 8 hari menjadi 5 hari. Kebijakan itu diperkirakan akan menambah minat turis asing berlibur ke Pulau Dewata.
Dinas Pariwisata Bali menyambut positif rencana pemerintah pusat mengurangi masa karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai dari 8 hari menjadi 5 hari. Kebijakan itu diperkirakan akan menambah minat turis asing berlibur ke Pulau Dewata.
"Saya, belum dapat info, tapi kalau benar adanya, tentu bagi wisatawan lebih bagus. Karena, kalau mereka di karantina 8 hari dia butuh yang panjang sekali. Belum juga kalau dia pulang ke negaranya dikarantina lagi," ucap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa saat dihubungi, Jumat (8/10).
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang menarik dari wisata Karanganyar? Karanganyar memiliki objek wisata alam dan wahana yang menarik.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
Ia menerangkan, wisman yang datang akan dikarantina di hotel-hotel di wilayah zona hijau, seperti di Ubud, Gianyar; Sanur, Denpasar; dan di Nusa Dua, Badung.
Selain itu, rencana pengurangan karantina akan menambah animo wisatawan berkunjung ke Bali. "Iya, lebih menarik bagi wisatawan saya kira, untuk berwisata di Bali. Harapannya itu akan menambah animo mereka untuk bisa datang ke Bali," ungkapnya.
Astawa belum bisa memprediksi wisatawan asing akan didominasi dari negara mana saja. Namun, sejauh ini turis dari lima negara telah diizinkan ke Bali yakni :
Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Selandia Baru.
"Tapi pokoknya dari mana sajalah yang penting kita bisa trial (percobaan) dulu.
Kalau ke Bali pasar kita terbanyak itu dari Australia, kedua baru Tiongkok. Kalau, berdasarkan atas jumlah kunjungan dari tahun 2019 memang Tiongkok. Jadi, mudah-mudahan nanti dari Jepang, Korea, Tiongkok dari Arab (banyak datang)," ujarnya.
Kendati begitu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Bali jangan bereuforia dengan dibukanya penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 mendatang.
"Pembukaan ini, jangan menjadi euforia yang akhirnya melupakan tentang adanya Covid-19, karena Covid-19 ini kan belum selesai. Yang saya khawatirkan justru meningkat nanti. Itu harus berhati-hati lebih waspada, agar Covid-19 ini bisa kita kelola dan bisa kita jaga dan terus melandai," tutup Astawa.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar rapat terbatas bersama menteri kabinet Indonesia Maju untuk membahas terkait pengurangan waktu karantina bagi penumpang kedatangan internasional pada Bandara Ngurah Rai Bali.
"Dalam rapat tadi dibahas mengenai periode karantina nah ini dengan situasi seperti ini nanti akan dirapatkan dan di posisinya menjadi 5 hari ini," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto seusai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (7/10).
Walaupun begitu, keputusan akan dibuat oleh BNPB, Kementerian Dalam Negeri, hingga Kementerian Perhubungan.
"Harus dibuat dulu dari BNPB dari Mendagri dan juga dari Kementerian Perhubungan," bebernya.
Baca juga:
Penerbangan Internasional Segera Dibuka, Bea Cukai Terapkan ECD di Bandara Ngurah Rai
Masa Karantina Penumpang Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Akan Dikurangi
AirNav Antisipasi Kenaikan Jumlah Penerbangan ke Bali
Bandara I Gusti Ngurah Rai Siap Sambut Kedatangan Turis Asing
Kebijakan Karantina Diharapkan Tak Memberatkan Wisman di Bali
Wisman Boleh Masuk Bali, Okupansi Hotel Diperkirakan Meningkat
Sandiaga Uno: Jalur Penerbangan Dibuka di Bali, Siapkan 35 Hotel Jadi Karantina