Dinkes: 57 Persen Penderita HIV/AIDS di Garut adalah Gay
Sejak kasus pertama ditemukan dalam beberapa tahun dan jumlah kumulatif sampai Desember 2022, di Kabupaten Garut telah berhasil ditemukan kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 1.004 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat bahwa dari 100 persen penderita HIV/AIDS di Garut 57 persen di antaranya diderita oleh gay atau homoseksual. Di bawahnya, atau di angka 34 persen adalah heteroseksual.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa dalam 5 tahun, atau sejak 2018 hingga 2022, ditemukan kasus baru HIV sebanyak 535 dan 149 AIDS. Dari jumlah tersebut, diketahui 43 orang dinyatakan telah meninggal dunia.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
Pada saat pandemi Covid-19 berlangsung, dijelaskan Leli, kasus AIDS ditemukan 23 kasus di tahun 2019 dan 19 kasus di tahun 2020.
"Setelah pandemi Covid-19 mulai melandai dan tertanggulangi, penemuan kasus baru meningkat sejalan dengan banyaknya kunjungan pasien yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Hal tersebut, semakin berpeluang meningkatnya penemuan kasus baru ODHA, terbukti tahun 2021 telah berhasil ditemukan sebanyak 114 kasus baru HIV dan tahun 2022 sebanyak 182 kasus baru HIV di antaranya 89 AIDS dan 2 orang meninggal," jelas Leli, Kamis (29/12).
Sejak kasus pertama ditemukan dalam beberapa tahun dan jumlah kumulatif sampai Desember 2022, di Kabupaten Garut telah berhasil ditemukan kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 1.004 kasus.
"Dari total kasus yang berhasil ditemukan, 181 orang atau 18 persen telah dinyatakan meninggal dan yang masih hidup sebanyak 823 orang atau 81,9 persen," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan, faktor risiko terinfeksi HIV paling banyak adalah homoseksual atau gay.
"Homoseksual yaitu 57 persen, disusul populasi heteroseksual sebesar 34 persen, populasi biseksual sebesar 6 persen. Sementara penularan dari ibu ke anak sebesar 2 persen, serta penasun (pengguna jarum suntik bersama-sama) sebesar 1 persen," sebutnya.
(mdk/ded)