Dinkes: Akses Jamban Warga Jateng Capai 95,6%, 3,4% Masih BAB Sembarangan
Yulianto menyebutkan di 2021 tersisa 3,4 persen warga masih buang air besar sembarangan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan akses jamban bagi penduduk Jawa Tengah sudah mencapai 95,6 persen di tahun 2021. Persentase ini mengalami peningkatan sejak 2013.
Dalam webinar mengenai stop buang air besar sembarangan atau populer dengan istilah open defecation free (ODF), Yulianto menyampaikan pemaparan bahwa pada 2013 persentase penduduk Jawa Tengah yang memiliki sanitasi berupa jamban hanya 54 persen.
-
Dimana letak Taman Sri Baduga, lokasi pertunjukan air mancur? Pemerintah Kabupaten Purwakarta siap menggelar pertunjukan air mancur menari di kawasan kolam Taman Sri Baduga, Jalan K.K Singawinata, Nagri Kidul pada Sabtu (5/8).
-
Di mana lokasi Pemandian Air Panas Bayanan? Terletak di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, pemandian ini sangat populer dikarenakan air panasnya yang diyakini memiliki manfaat menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Di mana Pemandian Air Lau Timah berada? Pemandian Lau Timah yang berada di Desa Lau Renun, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi ini sempat viral.
-
Siapa yang percaya bahwa air di Sumber Beji Antaboga punya khasiat? Warga lokal percaya, air ini punya banyak khasiat. Makanya sering digunakan untuk ritual Mendak Tirta dan ruwatan.
"Tahun 2013 itu akses jamban itu hanya 54 persen tetapi terus meningkat sehingga sampai saat ini 95,6 persen," ucap Yulianto, Kamis (14/10).
Yulianto menyebutkan di 2021 tersisa 3,4 persen warga masih buang air besar sembarangan.
Namun demikian, peningkatan jumlah jamban di Jawa Tengah sebenarnya baru terjadi pada 2017. Sebab dalam kurun 2013-2016 desa ODF berada di angka 200-500 desa.
Pada 2017, desa ODF meningkat tajam menjadi 2.728 desa dan secara menerus meningkat hingga 2021 desa ODF sebanyak 7.039 desa.
Yulianto menjelaskan alasan kurun 2013-2016 tidak mengalami penambahan signifikan atas jumlah jamban karena belum adanya advokasi dari Bupati / Wali Kota.
"Desa ODF 2013-2016 ya kita berjalan begitu saja belum ada vokasi pada kepala daerah kabupaten kota namun demikian mulai 2017 sudah mulai meningkat," jelasnya.
Baca juga:
Dalam Setahun, Pemkab Sukabumi Percepat Warganya Punya Sanitasi Lengkap
Pemprov DKI Targetkan Revitalisasi Tangki Septik Milik 2.000 KK
Komitmen Pemda Prioritaskan Anggaran Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Pentingnya Keberlanjutan Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Menko PMK Tekankan Pentingnya Air Bersih dan Sanitasi untuk Atasi Stunting
Menteri Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Sanitasi dan Air Bersih Tekan Angka Stunting