Disowani Wasekjen PDIP, kiai NU sodorkan nama Gus Ipul jadi cagub Jatim
Setelah menyampaikan nama Gus Ipul sebagai calon yang didukung para Kiai NU, Kiai Anwar kemudian menyampaikan sikap para kiai soal posisi cawagub yang diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengutus Wasekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah melakukan sowan ke kiai NU di Jawa Timur. Sowan dilakukan untuk mendengarkan aspirasi, masukan dan pertimbangan para kiai NU mengenai berbagai hal, salah satunya Pilgub Jawa Timur.
Basarah mengawali sowan ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pimpinan KH Anwar Manshur, sore tadi. Kepada Basarah, KH Anwar Iskandar mewakili suara para kiai daerah Mataraman menyampaikan figur yang diusung NU untuk maju di Pilgub Jatim hanya satu nama yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurutnya, para kiai NU bahkan sudah meminta PKB sebagai kendaraan politiknya dan sekaligus meminta Gus Ipul untuk mendaftar melalui PDIP.
Setelah menyampaikan nama Gus Ipul sebagai calon yang didukung para Kiai NU, Kiai Anwar kemudian menyampaikan sikap para kiai soal posisi cawagub yang diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Megawati Soekarnoputri.
"Siapa yang ditunjuk, yang dikehendaki Ibu Mega kami akan terima dan dukung. Yang penting, harus menang. Setelah itu, kita rawat bersama-sama Jatim yang aman, tenteram, dan diridhoi Allah," katanya, Kamis (7/9).
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Anwar Iskandar juga menyampaikan pentingnya sinergi kekuatan Islam-Nasionalis di Indonesia. Karena Indonesia sejak awal berdiri adalah hasil kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa yang mewakili golongan kebangsaan dan golongan agama, khususnya Islam yakni para kiai dan ulama.
"Ini baik dalam upaya meneruskan yang dulu dilakukan Bung Karno dan Mbah Hasyim, Gus Dur dan Mbak Mega, dan sekarang ini kita teruskan. Begitu indah sekali," katanya.
Dia mengatakan PDIP secara politis partai terbesar, sementara NU kultural terbesar. Jika keduanya bisa bersinergi akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa bagi bangsa dan negara.
"Apalagi secara ideologi, siapa sih yang meragukan nasionalisme PDIP Dan NU kalau bicara soal nasionalisme juga seperti pelajaran wajib di pesantren. Menjaga agama, negara, keturunan, harga diri, adalah kewajiban. Bahkan Mbah Hasyim pernah keluarkan fatwa Hubbul Waton Minal Iman yaitu mencintai bangsa adalah bagian dari iman," katanya.
Ahmad Basarah pun mengaku bakal menyampaikan aspirasi dan masukan tersebut ke Megawati Soekarnoputri, Minggu (10/9) nanti. Menurutnya, aspirasi dan masukan tersebut akan menjadi pertimbangan penting PDIP dalam mengambil keputusan soal calon di Pilgub Jatim.
"PDI Perjuangan akan mengadakan rapat kerja Tiga Pilar Partai, yang dihadiri dan dipimpin Ibu Mega. Nanti akan saya sampaikan laporan ini langsung kepada beliau, dan saya pastikan akan menjadi pertimbangan penting dalam mengusung cagub Jatim," katanya.
Dia mengatakan, masukan dan aspirasi dari kiai sepuh di Mataraman ini tidak lepas dari keyakinan PDIP soal pentingnya sinergi Nasionalis-Islam dalam membangun bangsa. Hal ini pernah dicontohkan Bung Karno yang dulu rutin mengajak diskusi dan meminta saran dari para kiai.
"PDIP akan senantiasa mengajak NU untuk selalu bergandengan tangan dan bekerja sama mengawal negara Pancasila dari berbagai macam ancaman yang datang dari dalam dan luar negeri," katanya.
Seperti diketahui, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Jawa Timur dengan jumlah santri sekitar 20.000 orang pada saat ini. Lulusan Pondok Pesantren Lirboyo beberapa di antaranya yakni Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan KH Mustofa Bisri, Rembang.