Ditemukan gua berusia 7.400 tahun bekas Tsunami di Aceh
7.400 tahun lalu, Aceh memiliki catatan sejarah pernah dilanda tsunami seperti tragedi 26 Desember 2004. Bukti emperisnya ada di gua Ek Lentie di Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
7.400 tahun lalu, Aceh memiliki catatan sejarah pernah dilanda tsunami seperti tragedi 26 Desember 2004. Bukti emperisnya ada di gua Ek Lentie di Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
Di lokasi terdapat endapan - endapan tanah yang berasal dari gelombang tsunami dan kotoran kelelawar yang hidup di gua. Ini menjadi penemuan penting untuk memperkaya kajian tsunami di Aceh.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Mengapa Museum Tsunami Aceh dirancang dengan konsep seperti Rumoh Aceh? Museum ini berkonsep seperti Rumoh Aceh dan on escape hill dan secara gaya arsitektur mengedepankan nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari pembangunan Museum Tsunami Aceh? Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi dan tempat perlindungan darurat bencana alam.
-
Mengapa Masjid Baiturrahim Ulee Lheue disebut sebagai saksi bisu tsunami Aceh? Bangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda. Mengunjungi Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 Sebuah bangunan religius terletak tidak jauh dari pelabuhan ini memiliki nilai historis yang tidak bisa dibeli menggunakan apapun. Lebih dari itu, bangunan ini menjadi saksi bisu kedahsyatan bencana alam Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Dimana lokasi Museum Tsunami Aceh berada? Letaknya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat dengan Simpang Jam serta berseberangan dengan Lapangan Blang Padang.
Untuk membahas temuan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektor di antaranya Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA), Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, BMKG, TDMRC, BPN, Balai Pelstarian Cagar Budaya dan sejumlah unsur lainnya.
Kepala BPBA Aceh, Teuku Ahmad Dadek mengatakan, penemuan gua endapan tsunami ini penting untuk memperkaya kajian tsunami. Aceh menjadi tempat paling bagus untuk pembelajaran tsunami dan menjadi laboratorium untuk memperkuat pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.
"Sehingga penemuan ini perlu didorong dalam pelestariannya. BPBA akan menganggarkan dana untuk mendorong ini di RKA (Rencana Kerja Anggaran) 2019 nanti," kata Teungku Ahmad Dadek di Aula pertemuan BPBA, Senin (28/5).
BPBA telah menginisiasi agar gua purba tsunami ini bisa menjadi salah satu situs sejarah. Pihaknya menyurati Sekda Aceh Besar dan memberikan telaah kepada Gubernur untuk menginstruksikan kepada Pemda Aceh Besar agar segera membereskan kepemilikan lahan di sekitar gua.
"Kami memberikan telaah kepada Setda Aceh Besar agar mengeluarkan SK penetapan kawasan dan melalukan pembebasan tanah," ungkap Dadek.
Ahmad Dadek berharap agar gua tsunami purba bisa dijadikan tempat pendidikan sekaligus wisata. "Akan kita wujudkan Geopark untuk pelestarian gua ini," kata Dadek.
Dadek menitipkan pesan pada Camat dan Geuchik (kepala desa) setempat agar gua tersebut dijaga dan diberikan informasi bahwa itu situs tsunami. BPBA akan menyiapkan dana untuk DED pembangunan Geopark yang rencananya dilakukan oleh TDMRC.
"Tolong dijaga di lokasi sekitar gua, buat plang depan gua sebagai situs tsunami. Sistem pengelolaannya juga harus kita pikirkan. Teknis akan dibicarakan kemudian," ungkap Dadek.
Perwakilan Tsunami & Disarter Mitigation Research Centre (TDMRC), Nazli Ismail mengatakan, pihaknya telah melakukan penggalian untuk melihat sejarah tsunami mulai dari 7400 tahun lalu hingga peristiwa tahun 2004. Di mana terdapat endapan - endapan tanah yang berasal dari gelombang tsunami dan kotoran kelelawar yang hidup di gua.
"Agar gua ini dijadikan tempat wisata dan dibagun Tugu Patahan Sumatera sebagai situs sejarah," tutupnya.
Baca juga:
Dua kerangka manusia purba ditemukan di Takengon Aceh
Saksi bisu kekejaman Nazi di tengah Hutan Bavarian
Kisah Ken Arok di Situs Karuman Malang
Menyusuri bungker Perang Dingin di bawah kota Washington
Ilmuwan temukan rahasia gelap kuburan massal kuno di Peru
Mengulik cerita Holocaust Memorial dan nilai pentingnya bagi warga Jerman