SBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
SBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
Presiden RI ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan ziarah ke korban bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 di kuburan massal Siron Kabupaten Aceh Besar.
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Demokrat, Ketua dan kader Demokrat Aceh, serta para ulama.
Kenangan SBY dengan Ani
"Tempat ini dulu saya bersama almarhumah istri tercinta dan Menteri Agama (almarhum) melihat jenazah para syuhada (korban tsunami Aceh)," kata SBY di kuburan massal Siron di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (25/12), dikutip Antara.
Setelah tsunami melanda Aceh, SBY mengaku bersama almarhumah ibu Ani sering mengunjungi Aceh, karena musibah tsunami merupakan sejarah yang tidak mungkin dilupakan.
SBY melanjutkan, tsunami mengingatkan semua bahwa tanah Aceh pernah mengalami tragedi besar.
Oleh karena itu, diharapkan kepada para pemimpin bangsa memberikan yang terbaik untuk Aceh agar ke depannya semakin adil dan sejahtera.
SBY menceritakan waktu terjadinya tsunami. Saat itu SBY mengenang sedang berada di Papua.
Setelah mendengar musibah ini, malam harinya langsung melaksanakan sidang kabinet terbatas di Jayapura.
Kemudian, hari berikutnya, SBY langsung meninggalkan Jayapura, namun untuk menuju ke Aceh, pesawat yang ditumpangi kala itu harus mengisi bahan bakar ke Ambon.
"Karena itu saya langsung meminta pak Jusuf Kalla saat itu, tolong berangkat duluan ke Banda Aceh, dan saya ke Lhokseumawe hari kedua. Hari ketiga saya sampai di Banda Aceh," ujar SBY.
SBY mengatakan setelah tsunami itu, akhirnya perdamaian datang untuk Aceh, hingga semuanya bersama-sama membangun kehidupan di Aceh.
Perjalanan setelah tragedi tsunami dan perdamaian Aceh, hari ini yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan masalah yang ada dengan baik.
"Ini kewajiban, baik pemerintah Aceh maupun pusat untuk bersama-sama ke depan memajukan tanah Aceh," kata SBY.
Tetapi, di luar itu semua, SBY mengajak semuanya untuk kembali mengenang tsunami Aceh yang sudah 19 tahun ini. Mari berdoa dan meminta pertolongan Allah SWT.
"Mudah-mudahan kita disadarkan sambil memohon pertolongan Allah SWT untuk melakukan segala sesuatu yang mesti dilakukan di tanah Tuhan ini," kata SBY.