Ditinggal istri usai bertengkar, sopir truk gantung diri di indekos
Seorang sopir truk bernama Mulyanto (61), warga dusun Jamalan Rt 06 RW 11 desa Tonggalan, Kecamatan/Kabupaten Klaten, ditemukan tewas gantung diri. Mulyanto terkapar di kamar indekosnya, Dusun Gudang, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (9/11).
Seorang sopir truk bernama Mulyanto (61), warga dusun Jamalan Rt 06 RW 11 desa Tonggalan, Kecamatan/Kabupaten Klaten, ditemukan tewas gantung diri. Mulyanto terkapar di kamar indekosnya, Dusun Gudang, Desa Sumber Rejo, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (9/11).
Informasi dihimpun, Mulyanto ditemukan terkapar sekitar pukul sekitar pukul 06.00 WIB. Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi. Istri dan anak-anaknya sekitar dua pekan lalu meninggalkannya sendiri. Sebelum pergi Mulyanto sempat bertengkar dengan dirinya.
"Sebenarnya saya sudah curiga, tiga hari terakhir tidak terlihat keluar dari kamarnya. Setahu saya dia sedang ada konflik dengan Istrinya," ujar Narwadi tetangga indekos korban.
Akibat pertengkaran itu, lanjut dia, istri dan ketiga anaknya pergi meninggalkan korban. Setelah kejadian itu korban sering murung dan selalu berada di dalam kamarnya. "Kemungkinan karena korban tertekan batinnya, dia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri," tuturnya.
Sementara itu pemilik indekos, Sutarni (45), merupakan orang pertama kali melihat korban, mengatakan sejak awal sudah curiga. Dia bahkan mencium bau busuk dari arah kamar korban. Kemudian dia berusaha mencari tahu dengan mengintip kamar korban lewat jendela. Betapa terkejut, dia melihat korban dalam kondisi menggantung diri di dalam kamarnya
"Saat saya temukan Mulyanto duduk di kursi bersandar tembok dengan tali rafia melilit lehernya yang diikatkan di ventilasi kamar indekos. Selanjutnya saya melaporkan kejadian tersebut ke polisi," jelasnya.
Tak lama kemudian, petugas Polisi datang dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Kapolsekta Klaten, AKP Warsono mengatakan, kejadian tersebut murni aksi bunuh diri.
"Ini murni aksi bunuh diri, korban diduga mengalami depresi. Menurut keterangan beberapa saksi, ebelumnya korban sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, tapi berhasil digagalkan oleh keluarganya," pungkas Warsono.