Diundang Rapat Jokowi, Bupati Anas Sebut Pemerintah Pusat Kebut Pembangunan Daerah
Anas mengatakan, rapat juga diikuti sejumlah menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menseskab Pramono Anung, dan Mensesneg Pratikno.
Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama sejumlah bupati di Istana Bogor, Selasa (23/4/2019). Rapat digelar untuk mengakselerasi pembangunan berdasarkan aspirasi dari berbagai daerah.
"Ya tadi Pak Jokowi mengundang para kepala daerah. Seperti biasa, beliau selalu mendengarkan aspirasi daerah. Pemerintah pusat ingin pembangunan daerah semakin cepat, sehingga pertumbuhan dan pemerataan bisa semakin bagus," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai rapat tersebut.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Anas mengatakan, rapat juga diikuti sejumlah menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menseskab Pramono Anung, dan Mensesneg Pratikno.
"Sehingga setiap aspirasi daerah bisa langsung dibahas bersama menteri terkait. Daerah-daerah merasa senang karena pemerintah pusat selalu welcome dengan aspirasi daerah. Tidak Jakarta-sentris, tidak memandang persoalan daerah dari sudut pandang Jakarta saja. Ini membuat ekonomi daerah cepat bergeliat," papar Anas.
Dalam kesempatan tersebut, Anas menyampaikan sejumlah aspirasi, di antaranya pengembangan kereta gantung di destinasi Kawah Ijen, pembukaan akses Kawah Ijen dari Situbondo, dan perbaikan akses Kawah Ijen dari Bondowoso.
"Presiden selalu menekankan pentingnya kluster pembangunan. Tidak bisa daerah berjalan sendirian. Sehingga atas usul teman-teman Situbondo dan Bondowoso, kami juga sampaikan soal bagaimana Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso bisa berkembang bersama, antara lain lewat pariwisata," papar Anas.
Selain itu, Anas mengusulkan pelebaran jalan menuju kawasan Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali. "Sekarang dengan lalu lintas yang semakin padat, perlu jalan yang lebih lebar. Apalagi nanti itu tak jauh dari Tol Trans Jawa yang segera tembus ke Banyuwangi," ujarnya.
"Double track kereta api Surabaya-Banyuwangi juga bisa menjadi opsi untuk mengakselerasi ekonomi di wilayah Tapal Kuda. Kami juga menyampaikan aspirasi terkait penuntasan Jalan Lintas Selatan sebagai upaya mengurangi kesenjangan antara wilayah pantai utara dan pantai selatan di sepanjang daerah di Jatim, termasuk Banyuwangi," imbuhnya.
Menurut Anas, rapat berjalan dengan dialogis dan konstruktif. "Presiden Jokowi sangat antusias berdialog dengan teman-teman daerah. Model komunikasi Presiden Jokowi ini membuat teman-teman kepala daerah semakin bersemangat berinovasi mengembangkan daerahnya," pungkas Anas.
(mdk/hhw)