Djarot ingatkan Anies-Sandiaga jangan obral janji kepada warga
Djarot ingatkan Anies-Sandiaga jangan obral janji kepada warga. Djarot mempertanyakan program Anies-Sandi yang dinilainya awang-awang, seperti soal program perumahan rakyat.
Dalam sesi tanya jawab antar pasangan calon di Debat Pilgub DKI Jakarta, Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat mengingatkan kepada pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk tidak mengobral janji kepada warga.
"Untuk paslon nomor urut tiga, kita mengingatkan di dalam Pilkada jangan obral janji-janji di awang-awang yang tidak bisa dilaksanakan. Kasih program-program yang konkret," kata Djarot mengawali pertanyaannya yang ditujukan kepada Anies, Jumat (10/2).
Menurut Djarot, salah satu program yang dinilainya tidak masuk akal adalah kredit perumahan untuk rakyat. "Memiliki rumah tanpa uang muka selama 30 tahun, di mana rumahnya, ukurannya berapa dan siapa yang mendapatkannya, dan apa itu sesuai dengan Kemenpera?" tanya Djarot.
Anies lantas menjawab bahwa program kredit perumahan untuk rakyat itu sangat mungkin diwujudkan. Dia bersama Sandiaga juga telah membuat perhitungan yang matang akan pelaksanaannya.
"Semua warga DKI Jakarta ingin punya rumah sendiri di Ibu Kota, Tapi kenyataannya beban untuk membayar itu besar sekali. Kita bukan mau membangun perumahan, tapi memberikan fasilitas kredit untuk warga DKI agar memiliki rumah," jawabnya.
Tidak puas dengan jawaban Anies, Ahok yang diberi kesempatan bertanya kemudian mempertajam pertanyaan Djarot.
"Kita mengingatkan kualitas hidup warga DKI, salah satu rumah. Kalau seandainya bangun rumah susun, kalau tanpa DP, tanpa bunga diangsur oleh rakyat Jakarta 30 tahun itu mengeluarkan Rp 833 ribu per bulan. Ini masalah untuk warga dengan gaji Rp 3 jutaan," kata Ahok.
Mendapat pertanyaan dari Ahok, giliran Sandiaga yang menjawab. Menurutnya tugas seorang pemimpin adalah mencari solusi masalah warga. Berbekal pengalamannya di dunia keuangan, Sandiaga yakin program andalannya itu bisa terwujud.
"Karena sekarang warga Jakarta sudah saatnya bermimpi. Mimpi mereka punya kendaraan bermotor. Sekarang naik kelas, memiliki rumah sendiri. Saya punya hitung-hitungan. Itu kunci seorang pemimpin memberikan solusi untuk warga DKI Jakarta," jawab Sandiaga.