Djarot minta aparat tegas copot spanduk penolakan dirinya dan Ahok
Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat penolakan saat Salat Jumat di Masjid Al Atiq, Jalan Mesjid 1, Kampung Melayu Besar, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Hal itu ditandai dengan adanya spanduk bertuliskan 'Tolak Penista Agama di Kampung Melayu Tercinta' di depan gang masuk masjid.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat penolakan saat Salat Jumat di Masjid Al Atiq, Jalan Mesjid 1, Kampung Melayu Besar, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Hal itu ditandai dengan adanya spanduk bertuliskan 'Tolak Penista Agama di Kampung Melayu Tercinta' di depan gang masuk masjid.
Djarot menyayangkan masih maraknya aksi penolakan terhadap dirinya dan pasangannya, Basuki T Purnama (Ahok). Dia meminta aparat kepolisian lebih aktif menertibkan spanduk-spanduk yang terkesan provokatif seperti itu.
"Makanya kalau ada yang seperti itu yang sifatnya intimidasi penolakan dan sebagainya saya minta, kami ini enggak punya kepentingan. Saya minta aparat untuk bisa secara proaktif menurunkan spanduk-spanduk seperti itu," kata Djarot di lokasi, Jumat (14/4).
Menurutnya, spanduk penolakan semacam itu berpotensi merusak kebhinekaan dan persatuan bangsa. Djarot mengklaim pihaknya sama sekali tidak pernah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ideologi dan UUD 1945 selama Pilgub DKI Jakarta.
"Kalau katanya kita itu mau menciptakan kebhinekaan, kalau kita itu merangkul semua warga, tapi kok cara-caranya begitu, merusak kebhinekaan kemudian memporak-porandakan tenun kebangsaan, begitu caranya yang kami alami tadi contoh konkretnya," jelasnya.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Kendati demikian, Mantan Wali kota Blitar ini memaafkan aksi penolakan yang dilakukan sejumlah warga itu. Dia mendoakan agar warga yang menolaknya mendapatkan hidayah.
"Kami memahami itu pemahamannya belum sama, terus saya berdoa diberikan betul hidayah dalam dirinya pencerahan dalam dirinya hingga pola pikirnya tidak sempit tidak picik," pungkasnya.
Di masjid tempat Djarot menunaikan Salat Jumat, ceramah khatib menyisipkan soal masalah Pilkada DKI putaran kedua. Khatib Jumat mengajak para jemaah yang hadir untuk memilih pemimpin muslim karena dinilai dapat memberikan keberkahan bagi Jakarta.
Seusai salat, keadaan menjadi gaduh. Djarot keluar dari dalam masjid diiringi dengan teriakan takbir dan penolakan. Sebagian jemaah pun terlihat memberikan tanda 'OK OCE' dengan menggunakan tangan mereka.
"Takbir, Allahu Akbar," serta teriakan "usir, usir, usir," teriak sebagian jemaah.
Mendapat penolakan, Djarot mengatakan menilai aksi sebagian jemaah dan isi ceramah yang disampaikan menunjukkan masjid telah dipolitisasi untuk kepentingan politik.
"Itu lah bentuk saya sebutkan politisasi masjid. Untuk kepentingan-kepentingan politik praktis, politik praktis. Mungkin meniru pola di negara lain," kata Djarot.
Baca juga:
Twitter pantau cuitan netizen soal Pilkada DKI putaran kedua
Salat Jumat di Tebet, Djarot dapat penolakan jemaah
1.300 Polantas dikerahkan amankan Pilgub DKI
Jelang Pilgub DKI, publik diminta hati-hati baca hasil survei
PPP DKI deklarasi dukung Ahok-Djarot
Manuver Djarot cari dukungan demi ambisi dua periode
Sinta Wahid ke Djarot: Yang didengar rakyat kecil bukan rakyat besar