Dokter kecantikan palsu pakai benang jahit & pisau roti buat praktik
Barang-barang milik JS tidak pernah dipakai oleh dokter kecantikan resmi.
Polres Jakarta Selatan membongkar Praktik kecantikan ilegal. Seorang wanita berinisial JS (34) yang mengaku sebagai dokter kecantikan pun ditangkap karena dianggap melakukan penipuan dan praktik yang dijalankannya ilegal.
Setelah dilakukan pengecekan terhadap barang-barang yang digunakan oleh JS, dinyatakan bahwa alat dan bahan itu jauh dari standar kesehatan. Dokter Spesialis Kecantikan Janet Stanzah mengatakan, barang-barang milik JS tidak pernah dipakai oleh dokter kecantikan resmi.
"Tadi saya cuma bertemu Kapolri untuk melihat barang-barang ini, dan saya terkejut karena bahan-bahan ini jauh dari standar bahan-bahan dan alat-alat kecantikan yang seharusnya. Saya juga heran karena kami belum pernah bersentuhan dengan bahan-bahan ini," ujar Janet di Polres Jakarta Selatan, Rabu (20/5).
Parahnya dokter kecantikan gadungan yang ditangkap di WC Plaza Semanggi, Jakarta Selatan tersebut menggunakan benang jahit dan pisau roti. Bahkan alat-alat yang digunakan sudah berkarat.
"Kalau tadi kita lihat bahan kimia seperti ini yang bukan standar kesehatan para dokter. Alat-alatnya kurang memenuhi standar. Sudah ada yang berkarat. Ada pisau roti bukan pisau bedah. Benangnya juga benang jahit. Kalau vitamin E itu seharusnya bentuk ampul, biasanya harus ada keterangan dari BPOM. Kalau cairan ini bukan vitamin E, jadi harus diuji lab," imbuh Janet.
Wanita yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Kecantikan Jakarta ini mengatakan barang-barang milik JS bisa didapat dengan mudah. Bahkan tanpa memperlihatkan surat izin maupun identitas, setiap orang bisa membelinya.
Selain barang-barang yang tidak memenuhi standar, cara praktik JS pun tidak dibenarkan. Sebab, dalam melakukan tindakan medis ini harus di tempat yang higienis.
"Cara melakukan tindakan ini harus di tempat yang higienis, kalau dilakukan di tempat yang kotor seperti WC itu bisa besar kemungkinan terkena risiko infeksi jadi lebih besar," jelas Janet.
Seperti diketahui, korban sendiri mengalami pembengkakan, luka bernanah, hingga pengerasan organ. Tak tanggung-tanggung, korban juga mengidap penyakit Hepatitis C setelah menjalani praktik dengan JS.