Dokter Muda RSUD dr Soetomo Surabaya Meninggal karena Covid-19
Wanita berumur 25 tahun tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, saat kondisinya sedang hamil.
Seorang dokter berusia muda meninggal dunia setelah positif terpapar Covid-19. Mirisnya, ia meninggalkan seorang bayi yang belum genap berumur 1 bulan.
Dokter yang meninggal tersebut diketahui bernama Gesti Wira Nugrahyekti. Ia merupakan dokter PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair)/RSUD dr Soetomo Surabaya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Wanita berumur 25 tahun tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, saat kondisinya sedang hamil. Anaknya lalu terpaksa diputuskan lahir sebelum waktunya pada 3 Juli lalu. Nahasnya, setelah tiga pekan dirawat Gesti harus meninggalkan sang anak.
Meninggalnya Gesti ini pun dibenarkan oleh Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso. Ia mengatakan, FK Unair telah menggelar upacara penghormatan terakhir untuk mendiang.
"Kami memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kesehatan yang gugur di masa perang ini, bersama di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga," katanya, Jumat (23/7).
Gesti merupakan Mahasiswa PPDS dari Departemen Anestesiologi FK Unair Angkatan Tahun 2021. Kepergiannya meninggalkan seorang bayi yang lahir prematur pada 3 Juli lalu. Keputusan berat itu diambil karena sehari sebelumnya ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus segera menjalani isolasi.
Kini sang buah hati dirawat oleh suami, Sunni Nugraha Priadi, dan keluarga. Sejak dirawat, salah satu angkatan termuda di FK Unair ini terus mengalami gejala yang memburuk. Pada 14 Juli lalu, ventilator dipasang untuk menunjang pernapasannya.
Tanggal 15 Juli ia pun mengalami gagal jantung akut. Kemudian 17 Juli Gesti mengalami syock septic dan 22 Juli Gesti dinyatakan meninggal pukul 17.46 WIB, di Ruang Isolasi Khusus (RIK1) RSUD dr Soetomo.
"Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021. Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya," tegasnya.
Baca juga:
Revisi Perda Ditunda, Wagub DKI Jelaskan Tujuan Pasal Pidana Pelanggar Prokes
Jokowi Telepon Menkes Usai Sidak: Saya Cari Obat Antivirus & Antibiotik Enggak Ada
Mahfud Ajak Publik Sampaikan Aspirasi Bila Tak Setuju Cara Pemerintah Tangani Covid
Kasus Covid-19 Tinggi, Mahfud Minta Masyarakat Tetap Tenang & Jaga Ketertiban
Wagub DKI Harap Tak Ada Demo untuk Mengurangi Penularan Covid-19