RSUD Siti Fatimah Buka Suara Terkait Jadwal Praktik Diduga Pemicu Dokter Koas Dianiaya
Kasus penganiayaan ini tengah ditangani oleh Polda Sumatera Selatan.
Kepala Dokter Koas (chief koas) Muhammad Lutfi menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sopir rekannya, DT. Kasus ini tengah ditangani oleh Polda Sumatera Selatan.
Muhammad Lutfi diketahui tengah praktik di RSUD Siti Fatimah, rumah sakit milik Pemprov Sumsel yang berada di Jalan Kolonel H Barlian Palembang. Hal ini diakui manajemen rumah sakit.
"Benar, yang bersangkutan mahasiswa profesi dokter di tempat kami," kata Direktur RSUD Siti Fatimah Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sabtu (14/12).
Penganiayaan di Luar Lingkungan RSUD Siti Fatimah
Syamsuddin memastikan penganiayaan terjadi di luar jam praktik sehingga pihak RSUD Siti Fatimah baru mengetahui kejadian viral. Lagi pula, peristiwa itu juga terjadi di luar lingkungan RSUD Siti Fatimah.
"Kami tidak mengetahui adanya pertemuan antara mahasiswa profesi dokter dengan orangtua mahasiswa tersebut," kata Syamsuddin.
Meski demikian, Syamsuddin mengaku prihatin dengan kejadian terhadap calon dokter tersebut. Menurutnya, semua bentuk tindak kekerasan di dalam dunia medis baik di dalam maupun luar RSUD Siti Fatimah tak dapat dibenarkan.
Jadwal Tugas Dokter Koas
Terkait pembagian jadwal koas yang menjadi permasalahan antara korban dan salah satu dokter koas berinisial YL, pihak RSUD Siti Fatimah mengklaim tak terlibat dalam pengaturan jadwal. Penentuan jadwal itu dibagi berdasarkan hasil musyawarah para mahasiswa profesi dokter.
"Pengaturan jadwal itu disetujui dan ditandatangani oleh chief dan diserahkan ke koordinator pendidikan mahasiswa profesi dokter," jelas Syamsuddin.
RSUD Siti Fatimah terus berusaha dan fokus pada segala upaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini didasari visi RSUD Siti Fatimah menjadi Rumah Sakit Umum Rujukan Provinsi.
"RSUD Siti Fatimah juga merupakan rumah sakit pendidikan yang mampu mewujudkan pelayanan yang bermutu, profesional, dan efisien dengan standar pelayanan kelas dunia," pungkas Syamsuddin.
Kronologi Dokter Koas di Palembang Dianiaya Versi Kubu Pelaku
Titis Rachmawati, pengacara DT terduga pelaku penganiayaan Muhammad Luthfi, dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang membeberkan peristiwa penganiayaan dilakukan kliennya tersebut. Menurut Titis, kejadian itu berlangsung di salah satu tempat makan yang berada di kawasan Demang Lebar Daun Palembang pada Rabu (11/12).
Mulanya, LD yang juga merupakan dokter koas datang bersama ibunya LN dan DT ke tempat makan tersebut terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran untuk bertemu korban Luthfi.
"Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut," kata Titis saat berada di Polda Sumsel, Jumat (13/12).
Namun, saat perbincangan berlangsung, Luthfi ketika itu disebut tidak menanggapi sehingga terjadi misskomunikasi dan terjadi pemukulan.
"Menurut dia (Pelaku DT) korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi," ujar Titis.
Pertemuan Bahas Jadwal Piket
Titis pun tak menampik bahwa pertemuan itu terkait LD yang dijadwalkan piket sebagai dokter koas untuk malam pergantian baru. Sehingga, LD pun membawa ibu dan DT sebagai sopir untuk menemui korban.
"Hanya tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran, karena mungkin berbeda umur, yang satu mahasiswa memang dia (Luthfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuti proses yang sama. Mungkin dari LDnya ada beban terlalu berat ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda, jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan," kata dia.
Terkait kejadian tersebut, Titis menyebut keluarga LD akan bertanggung jawab secara penuh dan meminta maaf kepada Luthfi atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh DT. Ia pun berharap kasus ini dapat berakhir damai sehingga keduanya dapat menyelesaikan pendidikan dokter mereka.
"Pasti kami akan lakukan upaya perdamaian.Kita ikuti proses hukum, kalau dilakukan penahanan kita ikut," kata dia.
Penjelasan Kubu LD Soal Ingin Ubah Jadwal Piket Untuk Liburan ke Eropa
Beredar kabar di media sosial (Medsos) bahwa LD dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang menolak jadwal piket yang ditetapkan oleh dokter Muhammad Luthfi saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) lantaran ia ingin liburan ke Eropa bersama keluarganya.
Namun, kabar di medsos tersebut dibantah oleh kuasa hukum LD Titis Rachmawati ketika mendampingi DT pelaku penganiayaan Luthfi di Polda Sumsel.
"Itu sudah dilebihkan. Nggak ada liburan. Katanya mau liburan ke Eropa, emang ke eropa berapa jam naik pesawat?" kata Titis saat berada di Polda Sumatera Selatan, Jumat (13/12).
Titis meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi terkait isu yang berseliweran di medsos atas kasus penganiayaan Muhammad Luthfi. Selain itu, ia juga meminta pengguna medsos untuk bijak dalam menghakimi seseorang.
"Kami akan luruskan kepada masyarakat dan orang-orang yang tidak tahu permasalahan.Jangan judge seseorang, karena medsos kan sudah diatur Undang-undang ITE, kami perhatikan akun-akun yang disebarkan dengan tujuan hal yang tidak baik," kata dia.
Menurut Titis, LD ingin meminta dijadwal ulang terkait piket sebagai dokter koas karena mengalami tingkat stres sebagai tenaga medis terlebih lagi banyaknya pasien di rumah sakit.
"Tingkat stres orang tidak bisa mengukurnya, apalagi baru diterjunkan ke masyarakat. Belum siap betul, ada sesuatu yang tidak diperlakukan dengan yang sama," ujar dia.
Penganiayaan Viral di Medsos
Untuk diketahui, Muhammad Lutfhi sebagai dokter koas FK Unsri dianiaya oleh DT ketika ia bertemu dengan keluarga LD untuk membicarakan terkait jadwal piket pada saat Nataru.
LN yang merupakan ibu kandung LD saat itu membuat janji untuk bertemu dengan Luthfi di sebuah tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun Palembang pada Rabu (11/12). Namun, saat perbincangan berlangsung DT sebagai sopir yang ada di lokasi naik pitam karena menganggap permintaan itu tak digubris.
Dalam video yang beredar di medsos, DT yang menggunakan baju merah melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada Luthfi yang masih memakai baju dokter. Akibatnya, Luthfi pun mengalami luka memar dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang.