Doni Monardo: Pemudik adalah Pembunuh Potensial
Doni mengatakan, Covid-19 bisa mengakibatkan fatalitas bagi kelompok lansia di atas 60 tahun. Dia mengambil contoh kasus yang terjadi di Sumatera Utara, lansia meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dari anaknya yang mudik.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mudik atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran Idulfitri 2021. Dia menegaskan, mudik berisiko menularkan virus Covid-19.
Doni mengatakan, Covid-19 bisa mengakibatkan fatalitas bagi kelompok lansia di atas 60 tahun. Dia mengambil contoh kasus yang terjadi di Sumatera Utara, lansia meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dari anaknya yang mudik.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Kapan Mona Ratuliu mulai berakting? Debut akting Mona Ratuliu sebagai Poppy dalam Lupus Milenia Adaptasi dari novel karya Hilman Hariwijaya.
"Artinya apa? Mereka yang pulang kampung bisa jadi adalah pembawa virus, pembawa Covid-19. Berarti secara tidak langsung mereka yang membawa Covid-19 ini, mohon maaf kata-kata saya kasar dan keras sekali, sebagai pembunuh potensial," katanya, Senin (19/4).
Doni menekankan, Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Meski laju peningkatan kasus positif Covid-19 di tanah air melambat, bukan berarti pandemi Covid-19 telah berakhir.
"Covid-19 saat ini semakin terkendali namun sifatnya sementara. Kalau kita tidak lakukan upaya maksimal dalam pencegahan maka tidak menutup kemungkinan Covid-19 meningkat kembali," ujarnya.
Doni menyebut, kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 106.243 per 17 April 2021. Data ini menurun 39,86 persen dari kasus aktif Covid-19 5 Februari 2021 yang mencapai 176.672.
Kasus aktif merupakan pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan atau isolasi. Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak puas dan lengah dengan perkembangan kasus aktif Covid-19.
"Kita harus tetap waspada, kita harus tidak boleh kendor, kita harus tetap harus berbuat lebih baik lagi dalam rangka menjaga atau menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.
Baca juga:
Pemudik Nekat Terancam Isolasi sampai Denda Rp100 Juta
Belum Ada Lonjakan Penumpang Kereta API di Pekan Pertama Ramadan
Menaker Ida Imbau Pekerja dan PMI Tak Mudik Lebaran Tahun Ini
Jadi 'Jalur Tikus', Jembatan Siphon Cibeet Bekasi akan Disekat untuk Cegah Pemudik
Nekat Mudik, Kendaraan Bakal Diputar Balik Hingga Ditahan
Mudik 2021 Dilarang, Ini Hukuman untuk ASN di Jateng yang Melanggar