Doni Monardo Terima Penghargaan dari Dewan Pers: Ini Medali Emas Pentahelix
Pentahelix adalah lima unsur kekuatan dalam pembangunan. Kelimanya adalah pemerintah/pemerintah daerah, akademisi, pengusaha, komunitas/masyarakat, dan media.
Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menerima dengan rasa terima kasih, anugerah medali emas Dewan Pers yang diberikan kepadanya. Dalam kondisi masih menjalani isolasi mandiri, Doni mengikuti rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara virtual, Selasa (9/2/2021).
“Ini bukan medali emas untuk saya pribadi, tetapi medali emas untuk tim yang telah bekerjasama sejak awal pandemic Covid-19, selama penanganan, dan ke depan. Pers adalah bagian penting yang tidak pernah saya tinggalkan,” ujar Doni Monardo, usai menerima medali emas secara virtual. Pernyataan Doni disampaikan melalui Egy Massadiah, Tenaga Ahli yang juga Staf Khusus Kepala BNPB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Kenapa Dodi sampai hampir bunuh diri saat usahanya terpuruk? Jadi puncaknya di 2020 itu, saya babak belur, nggak bisa menangani sendiri, hidup udah begini utang di mana-mana, udah tinggal bunuh diri aja dah,” katanya
Doni bahkan menyebutnya sebagai “Medali Emas Pentahelix”. Pentahelix adalah lima unsur kekuatan dalam pembangunan. Kelimanya adalah pemerintah/pemerintah daerah, akademisi, pengusaha, komunitas/masyarakat, dan media. “Tak terkecuali dalam penanganan Covid-19, media menjadi salah satu ujung tombak,” ujar Doni.
Mengutip Doni Monardo, Egy menambahkan bahwa dalam banyak kesempatan, 63 persen keberhasilan pengendalian pandemi berada di tangan media. Terbukti, pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 maupun pengetahuan masyarakat tentang 3M, di atas 65 persen secara nasional. Meskipun, angka itu tidak paralel dengan tingkat kepatuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Egy mengatakan, Doni Monardo adalah sosok yang terbuka kepada pers. Tidak saja terbuka menerima saran, tetapi juga menerima kritik. “Bahkan ada kalanya hujatan, he… he… he…. Terutama yang kategori hoax,” kata Egy, yang juga seorang jurnalis senior itu.
Egy mengetahui bagaimana Doni Monardo senantiasa menjaga hubungan dengan kalangan pers. “Salah satu kawan beliau, mas Tommy Suryopranoto adalah orang yang banyak memberi masukan saran saran kepada pak Doni. Mereka berkawan sangat baik,” tambah Egy.
Bukan hanya itu. Doni juga menjalin komunikasi dengan para pimpinan media, serta para pemilik media di Tanah Air. “Lebih dari itu, beliau juga memperhatikan para pekerja media. Saya kira, program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku adalah salah satu wujud perhatian dan kepedulain pak Doni terhadap insan pers,” tambahnya.
Pendapat serupa juga dikemukakan Ketua Dewan Pers M. Nuh. Dalam sebuah webinar memperingati HPN 2021 di Candi Bentar, Putri Duyung Ancol, Jakarta, Mingu (7/2/2021), M Nuh menilai Doni Monardo berjasa dan berperan penting dalam membangun Kerjasama dengan perusahaan pers dan wartawan melalui sejumlah program terkait sosialisasi penanggulangan pandemi virus corona. Ia membenarkan, salah satunya adalah Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang diikuti sekitar 5.000 wartawan, berlangsung sejak Oktober hingga Desember 2020 dan akan dilanjutkan tahun 2021.
Di tempat terpisah, Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo mengatakan, Medali Emas Dewan Pers kepada Doni Monardo adalah bentuk penghargaan masyarakat pers Indonesia atas kepedulian terhadap pers. “Pak Doni telah membantu pers melalui FJPP. Itu sangat membantu dan sangat diapresiasi,” ujar Agus, seraya menambahkan, “program yang bagus ini harus dilanjutkan.”
Agus mengatakan, penerima medali emas sebelumnya, antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo.
Baca juga:
Mengenal 4 Tokoh Pers Asal Jawa Barat, Pernah Berpengaruh di Masanya
Hari Pers Nasional, Gibran Ajak Media Sebarkan Virus Optimisme
24 Tahun Berlalu, Ini Kisah Pembunuhan Wartawan Udin yang Masih Jadi Misteri
Haedar Nashir: Pers Sebagai Pranata Sosial Mengedukasi Elite dan Warga
PWI Desak Jokowi Realisasi Insentif Covid-19 Industri Pers Nasional
Hari Pers Nasional, Gus Yaqut Sebut Peran Media Sangat Vital Bagi Kemenag