DPR desak TNI gerak cepat selidiki dugaan komersialisasi Hercules
Beredar kabar ada penumpang sipil yang diduga membayar sejumlah tarif agar dapat menumpang pesawat Hercules C-130.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mendesak TNI secara cepat melakukan investigasi terhadap dugaan ada komersialisasi penumpang sipil dalam Pesawat Hercules tipe C-130 yang jatuh di sekitar pemukiman warga di Jl Jamin Ginting, Medan, kemarin.
"Pesawat jenis Hercules itu pesawat angkut. Fungsinya pemindahan barang dan mengangkut pasukan. Kalau ada tujuan khusus untuk sipil tentu ada pengecualian. Di luar itu tidak diperkenankan untuk memakai," kata Hanafi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/7).
Meski demikian, dia tak mau berspekulasi jauh tentang isu yang menyebut bahwa penumpang tersebut membayar biaya sebesar Rp 900 ribu untuk membayar biaya ongkos menuju Natuna.
"Saya juga baru dengar (isu) itu barusan. Dugaan-dugaan di tengah bencana itu tidak baik," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin mengatakan ada penumpang sipil yang diduga membayar sejumlah tarif agar dapat menumpang pesawat Hercules C-130.
"Saya dapat informasi katanya ada yang bayar sampai Rp 900 ribu (untuk menumpang) tapi sedang saya cek benar atau tidak. Padahal kalau pakai pesawat sipil saja tak sampai semahal begitu dan kini sedang diinvestigasi," jelasnya.
Selain itu, ada sejumlah pengakuan keluarga penumpang yang membayar untuk terbang bersama pesawat itu. Bahkan saksi menyatakan membayar sampai Rp 1 juta per orang untuk menumpang pesawat militer tersebut.
"Adik sepupu saya bayar Rp 1 juta," kata Hendra Bakkara, seorang kerabat korban di RSUP H Adam Malik Medan, Selasa (30/6).