Dramatis, evakuasi 2 jenazah korban AirAsia pakai tugboat warga
Tugboat yang hendak menyerahkan dua jenazah berulangkali terbentur ke KRI Banda Aceh.
Dua jenazah korban AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan oleh tim evakuasi dari TNI AL akhirnya dikirim ke Pangkalanbun, Rabu (31/12) malam. Proses pemindahan turut melibatkan sebuah kapal tugboat milik warga. Proses pemindahan jenazah berlangsung dramatis di tengah ombak tinggi dan cuaca yang tidak bersahabat di lokasi penemuan.
Dua jenazah itu semula berada di ata dua KRI yang berbeda yakni KRI Yos Sudarso dan KRI Hasanuddin. Jenazah yang ada di KRI Yos Sudarso dari seragam dan name tag-nya teridentifikasi sebagai pramugari bernama Khairunnisa Haidar. Adapun satu jenazah di KRI Hasanuddin belum diketahui identitasnya.
Proses evakuasi ini berlangsung menegangkan. Rencana awal, dua jenazah itu akan dikirimkan melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter yang ada di KRI Banda Aceh. Namun karena sejak pagi hingga sore hari cuaca di lokasi diguyur hujan dan angin yang cukup kencang, membuat helikopter urun terbang.
Akhirnya, pada sores hari KRI Yos Sudarso, KRI Hasanuddin, dan KRI Banda Aceh yang berada dalam satu lokasi yang berdekatan bertemu dengan tugboat milik warga yang kebetulan melintas. Kedua jenazah diangkut dengan tugboat untuk diserahkan ke KRI Banda Aceh.
"Jadi kita gunakan tugboat saja untuk mengirim jenazahnya," kata Komandan SAR Guskamlabar, Laksamana Pertama Abdul Rasyied di KRI Banda Aceh.
Tiga anggota Komando Pasukan Katak dari KRI Banda Aceh semula akan diturunkan untuk mengawal kedua jenazah sampai di Pangkalanbun. Namun proses merapatnya tugboat ke KRI Banda Aceh untuk jalan masuk bagi tiga anggota itu tidak mudah.
Gelombang besar hingga angin kencang membuat tugboat yang hendak merapat justru membentur dinding KRI Banda Aceh. Tugboat itu sempat diminta menjauh dan kembali mengatur posisi sebelum kembali merapat. Berulang kali upaya yang sama dilakukan namun gagal.
Akhirnya, diputuskan kedua jenazah yang yang sudah berada di tugboat dibawa ke Pangkalanbun tanpa pengawalan anggota TNI AL. Diperkirakan kedua jenazah akan tiba di Pangkalanbun pada Kamis (1/1) pagi.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.