Dua hari diresmikan, pasar darurat Klewer masih sepi
Ribuan pedagang yang saat peresmian lalu melakukan prosesi boyongan, sebagian besar belum melakukan aktivitas jual beli.
Pasar darurat Klewer, Solo telah diresmikan Wali Kota, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) Selasa (16/6) lalu. Namun pasar sementara yang dibangun dengan dana dari Pemprov Jawa Tengah, corporate social responsibility (CSR) dan APBD Pemkot Solo dengan total anggaran sekitar Rp 23 miliar tersebut hingga saat ini masih terlihat lengang.
Ribuan pedagang yang saat peresmian lalu melakukan prosesi boyongan, sebagian besar belum melakukan aktivitas jual beli. Mereka baru akan efektif beraktifitas secara penuh pecan depan, setelah kondisi kios dan los benar-benar siap.
"Saat ini memang baru sekitar 25 persen pedagang yang sudah melakukan aktivitas. Yang lain masih mempersiapkan dan menata perlengkapan pendukung. Kebutuhannya yang diperlukan apa saja, penataan listrik dan perlengkapan lain seperti apa," ujar Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Kusbani kepada merdeka.com, Kamis (18/6).
Kusbani mengatakan, akan berkoordinasi lagi dengan para pedagang agar segera menyelesaikan persiapan. Ia berjanji Senin pekan depan seluruh pedagang akan memulai beraktivtas di pasar darurat. "Senin depan mas, para pedagang akan menempati dan siap berjualan lagi," tandasnya.
Pantauan merdeka.com, meski sudah diresmikan sejak dua hari lalu, tak sedikit kios yang belum jadi. Beberapa tukang batu masih terlihat melakukan pengecoran dan memasang ubin lantai. Pasar Klewer yang terbakar 27 Desember 2014 lalu, memiliki 1.185 pedagang, ditambah 765 pedagang pelataran. Ribuan pedagang tersebut ditempatkan di pasar darurat atau pasar sementara di Alun-alun Utara Keraton Surakarta.