Dua penjahat kelas kakap tewas didor polisi
Selain itu, polisi juga menangkap seorang pelaku berinisial Lam, yang termasuk dalam komplotannya.
Dua penjahat kelas kakap spesialis perampas kendaraan bermotor dan benda berharga di jalan, Dul (32) dan Abl (33), tewas ditembak polisi. Kedua penjahat ditembak karena berusaha melawan saat ditangkap.
"Pelaku terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan saat akan ditangkap. Bahkan, polisi sempat terancam nyawanya karena pelaku menggunakan senjata tajam," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Tri Maryanto, seperti dilansir dari Antara, Kamis (12/7).
Maryanto menambahkan, sesuai prosedur yang berlaku, penjahat yang melawan dan membahayakan nyawa petugas terpaksa ditembak. Ini juga sebagai pelajaran agar pelaku jera dan tidak berbuat nekat.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa empat unit motor hasil curian, puluhan nomor plat milik para korban, serta senjata tajam yang digunakan pelaku.
Selain itu, polisi juga menangkap seorang pelaku berinisial Lam, yang termasuk dalam komplotannya. Karena hendak kabur ketika ditangkap, kedua betis di kakinya terpaksa dilumpuhkan.
"Kalau satu tersangka lainnya tidak melawan, tapi mencoba kabur. Dia terpaksa kami tembak di kedua kakinya agar tidak lari. Kami juga masih mengejar pelaku lainnya yang termasuk dalam komplotan," katanya.
Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku dikenal berbahaya. Aksi terakhirnya dilakukan di kawasan Gunung Anyar, Surabaya. Saat itulah komplotan tersebut kepergok polisi dan ditembak di lokasi karena tak menghiraukan tembakan peringatan.