Ed-Parent, Aplikasi Buatan Mahasiswa UMM yang Bikin Orang Tua Cerdas Mengasuh Anak
Aplikasi berbasis Android garapan sekelompok mahasiswa ini dinobatkan sebagai juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (STIKI) Malang, 21 Januari lalu.
Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mencatat pada tahun 2011-2016 sebanyak 4.294 kasus kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga dan pengasuh. Data ini didukung dengan laporan 'Global Report 2017 Ending Violence in Childhood', sebanyak 73,7 persen anak Indonesia berumur 1-14 tahun mengalami pendisiplinan dengan kekerasan, atau agresi psikologis dan hukuman fisik di rumah.
"Hal ini tentunya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak, serta berdampak pula pada karakter yang terbentuk pada diri anak. Sehubungan dengan hal ini edukasi terhadap cara mendidik, mengasuh anak secara benar sangat diperlukan orang tua guna menghindari hal-hal tersebut," terang Siti Mubasiroh, mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Apa saja contoh perangkat teknologi yang membantu proses belajar mengajar? Salah satu wujud konkret dari transformasi ini adalah munculnya berbagai perangkat teknologi dan media pembelajaran yang inovatif. Artikel ini akan membahas contoh-contoh dari perangkat teknologi dan bentuk media pembelajaran yang telah membawa perubahan signifikan dalam proses pendidikan.
-
Bagaimana screen time bisa mendukung proses belajar anak di sekolah? Banyak aplikasi, permainan, dan program edukatif yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak belajar keterampilan seperti membaca, menulis, matematika, dan bahasa. Penggunaan layar yang terarah dapat menjadi tambahan yang berharga untuk pendidikan formal di sekolah.
-
Apa yang dilakukan oleh aplikasi Narajiwa untuk mahasiswa? Aplikasi itu bernama Narajiwa. Aplikasi tersebut dibuat untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada mahasiswa.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
Aplikasi Buatan Mahasiswa UMM ©Humas UMM
Latar belakang ini yang mendorong Siti bersama teman satu kelompoknya menggagas aplikasi Ed-Parent. Aplikasi khusus orang tua tentang cara edukasi anak yang benar. "Dibuatnya aplikasi ini diharapkan dapat merekonstruksi generasi bangsa menjadi generasi yang berkarakter dan bermoral sehingga terwujudnya revolusi mental di era perkembangan teknologi saat ini," beber Siti.
Aplikasi berbasis Android garapan sekelompok mahasiswa ini dinobatkan sebagai juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (STIKI) Malang, 21 Januari lalu. Adalah Chano Paramita mahasiswa Ilmu Komunikasi, Siti Mubasiroh mahasiswa Pendidikan Biologi, Muhammad Fitrah Asyari Bangun mahasiswa Manajemen. Masing-masing angkatan 2017.
"Saya sangat senang sekali. Saya tidak menyangka bisa menang setelah bersaing dengan berbagai peserta dari perguruan tinggi yang sangat bagus karyanya. Semua tidak lepas dari dukungan bapak dan ibu dosen kami masing-masing yang membimbing dan selalu mendukung aktivitas akademik mahasiswanya," ungkap Siti selaku ketua kelompok Sabtu (26/1) siang seperti dikutip dari siaran pers UMM.
Siti berharap bisa mengikuti kompetisi serupa di tempat lain. "Ke depannya saya ingin meningkatkan level perlombaan. Harapan saya, semoga prestasi ini bisa membahagiakan orangtua, juga menginspirasi mahasiswa prodi saya pendidikan biologi secara khusus, dan mahasiswa UMM pada umumnya untuk selalu semangat belajar dan berprestasi," ujar Siti.
"Tiada hari tanpa prestasi, tiada prestasi yang tidak dihargai, dan tidak ada pelanggaran yang diberi sangsi menjadi semangat kami untuk mendidik mahasiswa untuk menjadi yang terdepan dan menginspirasi," kata Husamah selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi mengapresiasi raihan salah satu mahasiswanya. Aplikasi ini akan tersedia dan dapat diunduh secara gratis di Play Store.
Baca juga:
Pertumbuhan Wisata Online Indonesia Disebut Paling Pesat di Asia Tenggara
Menaker Hanif Dhakiri Luncurkan Aplikasi SIPMI
Menhub Harap Perusahaan Transportasi Online Sejahterakan Mitranya
HooQ sebut Tahun 2018 Mengalami Peningkatan Pelanggan 2,5 kali lipat
Deretan Fitur Baru WhatsApp Setelah Diperbarui