Eks Gafatar Sukoharjo dapat bantuan jaminan hidup
Mereka juga akan diberi tempat tinggal sementara, jika sudah tidak mempunyai rumah.
Usai menjalani karantina dan pembekalan selama lima hari di Asrama Haji Boyolali, 12 eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dikembalikan ke keluarga masing-masing. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Bondosari, Sukoharjo, Gatak dan Kartasura.
Berbeda dengan anggota eks Gafatar di daerah lain yang belum jelas nasibnya, mereka dipastikan akan mendapatkan bantuan jaminan hidup dari Dinas Sosial Pemkab Sukoharjo.
"Jaminan hidup ini kita lakukan sebagai bentuk pendampingan para eks Gafatar yang sebelumnya memutuskan untuk pindah ke Kalimantan. Untuk teknisnya nanti akan kita koordinasikan dengan Pejabat Bupati Sukoharjo," ujar Plt Kepala Dinas Sosial, Sarmadi, Senin (1/1).
Sarmadi mengatakan, pemberian bantuan jaminan hidup ini sudah menjadi kewajiban Pemkab Sukoharjo untuk melindungi semua warganya. Terkait anggaran, kata dia, akan diambil dari pos anggaran dana tidak terduga APBD Kabupaten Sukoharjo 2016.
"Kami menjamin mereka tidak akan ada yang terlantar. Kami juga sudah menyiapkan tempat untuk menampung mereka di Balai Rehabilitasi Sosial Taruna Yudha," ujar Sarmadi.
Sementara itu untuk mengantisipasi penolakan warga, atau jika eks Gafatar itu tak mempunyai rumah lagi lantaran telah dijual buat biaya ke Kalimantan, Sarmadi telah berkoordinasi dengan pengelola balai rehabilitasi sosial.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah memulangkan 12 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Minggu (31/1).