Epidemiolog Nilai Angka Pemeriksaan Tidak Sebanding dengan Kasus Harian Covid-19
Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman menilai penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 20 ribu per hari.
Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman menilai penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 20 ribu per hari. Dia mengatakan kondisi tersebut sangat serius jika kapasitas testing (pemeriksaan) tidak memadai. Upaya pencegahan penularan Covid-19 yang menurun akan memperburuk situasi.
"Kasus harian kita itu sudah menyentuh paling minimal sudah 20 ribu kasus per hari, artinya kapasitas testing kita jauh dari mendeteksi kasus harian yang sedemikian seriusnya," ucap Dicky dalam satu diskusi virtual, Sabtu (19/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Untuk itu, Dicky mengingatkan selama vaksinasi belum dilaksanakan, upaya pencegahan penularan Covid-19 wajib diperketat.
"Jangan anggap dengan ada vaksin, selesai semua itu. saat ini situasinya sangat buruk. secara epidemiologi," tandasnya.
Sementara itu, agar Indonesia bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dan membentuk herd immunity, 80 persen populasi harus divaksin. Untuk mencapai ini, pemerintah didorong menyusun strategi komunikasi.
"Ada prasyarat yang harus kita penuhi sebelum kita lakukan vaksinasi antara lain kita harus siapkan komunikasi," ucap Dicky.
"Secara range kasar di atas 70-80 persen dari total populasi."
Dicky menjelaskan, strategi komunikasi terhadap vaksinasi Covid-19 sangat penting, karena langkah itu menjadi tolak ukur keberhasilan negara mengendalikan pandemi. Terlebih, ia mengamini banyak masyarakat Indonesia tidak mendapat informasi dan penjelasan secara benar terkait vaksin. Akibatnya, banyak teori konspirasi tanpa data ilmiah menjadi alasan mereka menolak vaksin.
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus di-counter," ujarnya.
Selain itu, Dicky yang telah berkecimpung sebagai epidemiolog selama 20 tahun itu menilai kapasitas testing Indonesia masih sangat jauh jika dilihat dengan jumlah kasus harian. Menurut Dicky, pemberian vaksin tidak akan berhasil jika kapasitas testing tidak sepadan dengan jumlah kasus.
"Ini PR besar dan saat ini situasi kita buruk secara estimasi epidemiologi paling minimal 20 ribu per hari, kapasitas kita jauh dari memadai dari kasus yang begitu seriusnya. Sehingga itulah sebabnya selain masalah testing perlu ada komunikasi efektif," jelasnya.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak tergesa-gesa melakukan vaksinasi tanpa diiringi komunikasi yang baik, dan pemetaan vaksinasi yang jelas.
"Butuh strategi komunikasi yang tetap, tidak bisa vaksinasi dipaksakan ketika belum jelas berapa yang mau, berapa yang tidak mau, sehingga potensi kegagalannya sangat minim," ungkapnya.
Baca juga:
Epidemiolog Ingatkan Bakal Ada Pandemi Lebih Hebat dari Covid-19
Polres Cianjur Bentuk Tim Buru Keramaian Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Bertambah 1, Total Pasien Covid-19 di Rejang Lebong Meninggal Dunia Jadi 8
80 Persen Populasi Harus Divaksin, Pemerintah Didorong Susun Strategi Komunikasi
Penambahan Jumlah Kasus Covid-19 Terbanyak Disumbang dari DKI Jakarta
Update 19 Desember: Kasus Covid-19 Bertambah 7.751, Total Menjadi 657.948