Epidemiologi Dorong Pemerintah Tracing 30 Orang Kontak Erat Per 1 Pasien Covid-19
Padahal, berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), tracing dilakukan kepada sedikitnya 30 orang yang pernah kontak erat dengan 1 pasien positif Covid-19.
Epidemiolog Griffith, Dicky Budiman mendorong pemerintah meningkatkan kapasitas tracing (penelusuran) kasus kontak erat dengan Covid-19. Saat ini, pemerintah menargetkan tracing hanya dilakukan kepada sedikitnya 15 orang yang menjalin kontak erat dengan 1 pasien positif Covid-19.
Padahal, berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), tracing dilakukan kepada sedikitnya 30 orang yang pernah kontak erat dengan 1 pasien positif Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Jumlahnya tidak cukup 15 per 1 kasus terkonfirmasi, harus 30," tegasnya, Jumat (29/10).
Dicky menyebut, tracing sangat penting untuk mencegah perburukan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Penurunan kasus Covid-19 yang terjadi di Tanah Air saat ini harus menjadi momentum tepat untuk meningkatkan tracing.
Dia juga menyinggung kenaikan kasus Covid-19 pada 105 kabupaten dan kota. Peningkatan ini menunjukkan, level transmisi Covid-19 di Indonesia masih berada di komunitas.
Hal ini sejalan dengan evaluasi WHO tentang level transmisi Covid-19 di Indonesia sejak April 2021.
"Sejak April 2020 sampai sekarang masih di levelling itu. Artinya apa? Sebagian besar kasus di masyarakat itu tidak terdeteksi. Artinya apalagi, saat ini kasus yang ditemukan pemerintah belum mewakili sebagian besar kasus di masyarakat. Sehingga ketika ada kenaikan kasus pada konteks saat ini, itu fenomena gunung es," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengatakan, ada 105 kabupaten dan kota pada 30 provinsi yang mengalami tren peningkatan kasus Covid-19. Tren peningkatan kasus ini terjadi dalam tujuh pekan terakhir.
"Hal ini tentu menjadi kewaspadaan kita bersama," ujarnya.
105 Kabupaten dan kota tersebut di antaranya Nagan Raya, Labuhanbatu Selatan, Kepulauan Meranti, Bangka Selatan, Solok Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, Blora, dan Kota Surakarta. Kemudian, Jember, Bima, Minahasa Tenggara, Buton, Sintang, Sambas, Bulukumba, Bengkayang, Lamandau, Sukamara, Mahakam Ulu, Kaimana, Sorong dan Kota Bekasi.
(mdk/eko)