Evakuasi Rampung, Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui dengan Kecepatan 20 Km/Jam
Jalur rel kembali bisa dilintasi sesuai dengan target yang ditetapkan, meski dengan kecepatan yang dibatasi
Seluruh rangkaian kereta api yang terlibat kecelakaan di Cicalengka sudah berhasil dievakuasi. Rel yang berada di antara stasiun Cicalengka dan Haurpugur bisa dilintasi dengan kecepatan yang disesuaikan.
- Begini Cara Kereta Api Isi Bahan Bakar, Harus Dilakukan Petugas Khusus
- KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
- Daftar Perjalanan Kereta Api yang Terganggu Akibat Anjloknya KA Pandalungan di Sidoarjo
- KAI Alihkan Rute Kereta Api Jarak Jauh Jalur Selatan Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung
Evakuasi Rampung, Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui dengan Kecepatan 20 Km/Jam
Manajer Humas PT. KAI, Ayep Hanapi mengatakan petugas berhasil membawa semua bagian kereta api dan lokomotifnya pada Sabtu (6/1) dini hari.
“(Pukul) 04.13 (WIB) evakuasi lokomotif dan kereta selesai. Selanjutnya (badan kereta tersebut) dibawa ke Stasiun Bandung,” kata dia.
“Svakuasi perbaikan jalur selesai pukul 06.30 WIB dengan melakukan kegiatan penggantian bantalan beton yang pecah, penggantian penambat rel dan perbaikan geometri,” ia melanjutkan.
Dengan demikian, jalur rel kembali bisa dilintasi sesuai dengan target yang ditetapkan, meski dengan kecepatan yang dibatasi.
“Jalur KA dinyatakan aman dengan kecepatan dibatasi. Untuk saat ini 20 km per jam,” terang dia.
Sebelumnya, Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus menyatakan ada beberapa kendala selama proses evakuasi ini. Salah satunya adalah kerusakan parah di bagian depan dua kereta.
Di saat yang bersamaan, para petugas gabungan harus bisa membawa empat jenazah yang terjebak di antara material kereta api. Total, ada empat orang yang dinyatakan meninggal dalam peristiwa tersebut.
“Kemudian juga ada satu gerbong, kalau kita lihat ini di belakang, yang naik ke atas, yang menukik, melintang, sebagian masuk ke sawah. Ini juga menjadi tantangan bagi kami untuk mempercepat proses evakuasi,” kata dia.
“Jadi satu orang masinis Commuterline Bandung Raya, kemudian asisten masinisnya. Kemudian ada petugas sekuriti yang berada di gerbong Commuterline Bandung Raya dan satu orang prama atau pramugara di kereta api Turangga,”
lanjut Joni Martinus
merdeka.com
Joni pun menyebut bahwa masinis dan asisten Turangga selamat, hanya mengalami luka ringan. Saat ini mereka sudah mendapat perawatan.