Fadli Sadama, teroris kakap yang kabur dari LP Tanjung Gusta
Debut teror pertama Fadli adalah merampok Bank Lippo di Medan pada 2003. Lalu, merampok Bank CIMB Niaga Medan.
Polri dan BNPT kini cemas karena satu dari empat tahanan teroris yang paling berbahaya masih berkeliaran setelah kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Medan. Dia adalah Fadli Sadama (30), teroris kelas kakap yang banyak terlibat aksi teror di Indonesia bahkan Malaysia.
Tak main-main, catatan kriminal lelaki berkacamata ini cukup panjang dan mengerikan. Debut teror pertama Fadli adalah merampok Bank Lippo di Medan pada 2003. Hasil rampokan ini digunakan Noordin dan Azhari untuk membom J.W Marriot di tahun 2003.
Dia juga dipercaya sebagai orang kepercayaan Noordin M Top untuk memasukan senjata dari Malaysia dan Thailand. Aksi lelaki lulusan STM ini sempat terhenti ketika dia dijebloskan ke LP Julia, Medan dan keluar pada Juli 2010.
Sayangnya, Fadli kembali melakukan aksi serupa bahkan kegiatan terornya semakin menjadi. Selain kembali merampok dan menyelundupkan senjata, Fadli juga aktif dalam bertransaksi narkoba.
Aksi Fadli juga sempat membuat geger saat dia melakukan pencurian dengan kekerasan di CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus 2010. Perampokan itu menewaskan beberapa aparat keamanan setempat.
Fadli akhirnya ditangkap pada Oktober 2010. Penangkapan Fadli cenderung sulit. Selain mengeluarkan biaya banyak, penangkapan Fadli juga melibatkan jenderal bintang satu yang langsung terjun ke Malaysia.
Fadli ditangkap saat hendak menuju camp Darussalam lewat Johar Baru, Malaysia. Camp tersebut adalah camp bagi para mujahidin Al-Qaeda ASEAN.
Selain menempuh jarak jauh, polisi harus kembali direpotkan dengan proses ektradisi Malaysia-Indonesia. Singkat cerita Fadli akhirnya dikembalikan dan dijatuhi hukuman sebelas tahun penjara.
Baru 3 tahun berjalan, Fadli lepas kembali pasca-insiden pembakaran di Lapas Tanjung Gusta. Hal ini disesalkan oleh banyak pihak. Bahkan BNPT pun sempat berujar.
"Sudah capek capek nangkap lepas juga. Kalau lepas ya cari lagi" kata ketua BNPT Ansyad Mbai kemarin, Jakarta, Senin (15/7).
Ansyad memperkirakan, Fadli Sadama kembali ke kelompoknya. "Biasanya kalau teroris kabur, dia akan mencari-cari jaringan awalnya," kata Mbai.
Kini, BNPT bersama Polri kembali berkoordinasi. Apalagi sudah mendekati hari kemerdekaan dan lebaran yang diperkirakan Ansyad akan menjadi satu momen kembalinya aksi teror di Indonesia.