Fahri Hamzah pastikan tak ada niat jahat di balik aksi 5 Mei
Fahri Hamzah pastikan tak ada niat jahat di balik aksi 5 Mei. "Jadi begini, kita ini kedatangan tamu, banyak apalagi, Jakarta ini ibu kota jadi santai saja, jadi Insya Allah orang-orang itu kita jamin niatnya baik dan sekadar untuk menyampaikan pendapatnya" tegas Fahri.
Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI dan sejumlah ormas Islam berencana melakukan aksi kembali pada 5 Mei mendatang. Aksi yang diberi nama 'Aksi Simpatik Menjaga Independen Hakim' sekaligus untuk mengawal sidang vonis terdakwa penistaan agama Basuki T Purnama (Ahok) yang digelar 9 Mei mendatang.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menilai aksi demikian wajar saja. Fahri sendiri diketahui pernah mengikuti aksi pada 4 November 2016 silam.
"Unjuk rasa atau demonstrasi itu adalah sarana-sarana dalam berdemonstrasi yang telah kita sahkan menjadi aspirasi masyarakat untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya" ungkap Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Kamis (4/5).
Fahri meminta masyarakat tidak khawatir dengan aksi tersebut. Sebab dia pastikan aksi itu tidak untuk menimbulkan keresahan.
"Jadi begini, kita ini kedatangan tamu, banyak apalagi, Jakarta ini ibu kota jadi santai saja, jadi Insya Allah orang-orang itu kita jamin niatnya baik dan sekadar untuk menyampaikan pendapatnya" tegasnya.
"Kita ingin tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sama seperti negara-negara maju seperti contoh di Seoul, Paris dan Washington DC di mana ketika selesai unjuk rasa gede-gede, semua massa nya pulang ke rumah masing- masing dan itu Indonesia," sambung dia.
Baca juga:
Larang long march aksi 5 Mei, polisi jemput bola massa ke gedung MA
Pimpinan DPR ini dukung GNPF demo 5 Mei untuk kawal vonis Ahok
Kompak menolak aksi 5 Mei untuk Ahok
Soal aksi 5 Mei, Djarot minta semua pihak hormati hukum dan hakim
Polda Metro kerahkan intelijen pantau aksi 5 Mei
JK nilai tak perlu lagi aksi 5 Mei soal Ahok
Kapolri ingatkan massa aksi 55 tak intervensi hakim kasus Ahok
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Apa yang dipelajari Amir Hamzah saat di Surakarta? Di sana, Amir banyak sekali mempelajari perihal Sastra Timur dan bahasa, seperti Bahasa Jawa, Sanskerta, hingga Arab.