Fahri ingatkan Jokowi segera transfer uang rehabilitasi untuk warga Lombok
Sejak gempa melanda Lombok NTB 29 Juli lalu, warga yang rumahnya rusak akibat gempa masih menunggu bantuan agar tempat tinggal mereka segera diperbaiki. Namun menurut Wakil ketua DPR Fahri Hamzah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal memenuhi janjinya terkait uang rekonstruksi rumah-rumah korban.
Sejak gempa melanda Lombok NTB 29 Juli lalu, warga yang rumahnya rusak akibat gempa masih menunggu bantuan agar tempat tinggal mereka segera diperbaiki. Namun menurut Wakil ketua DPR Fahri Hamzah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal memenuhi janjinya terkait uang rekonstruksi rumah-rumah korban.
"Pak Jokowi sepertinya slip of tongue, salah ngomong kemarin waktu menjanjikan uang Rp 50 juta itu, tidak ada kemajuan. Usul saya transfer aja dulu Rp 10 juta juga secara bertahap biar orang itu ada kerjaan," ujar Fahri di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Lampung? Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Lampung. Salah satu tujuan kunjungan ini untuk mengecek jalan rusak di wilayah tersebut.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
Dia menyampaikan korban di NTB saat ini terhambat proses rekonstruksi akibat tidak memiliki uang. Menurutnya agar para korban mulai melakukan perbaikan dari tahap kecil sebaiknya diberikan dana yang dijanjikan, meski bertahap.
"Kasih saja bertahap sesuai kebutuhan mereka, biar orang yang penting mulai kerja membangun rumahnya. Enggak usah pemerintah pusat yang atur mereka, warga juga bijak harus bagaimana dengan uang itu. Yang penting transfer aja dulu kalau enggak pemerintah bikin semua pihak stres," cetus Fahri.
Fahri pun turut menyinggung bencana gempa lainnya yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini diduga akibat pemerintah yang sering membohongi rakyatnya.
"Jangan-jangan gempa beruntun ini karena hak rakyatnya enggak dikasih. Saya punya keyakinan pemerintah yang suka menzalimi dan berbohong itu disebut Tuhan mulai bosan maka terjadilah bencana," katanya.
Fahri menyampaikan agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini sehingga rakyat mendapat kepastian yang jelas.
"Atau pemerintah umumkan saja enggak ada bantuan kalau emang enggak sanggup, biar orang enggak usah tunggu, nanti rakyat akan atur diri sendiri. Tapi kasih kepastian, jangan dijanjikan uang," tandasnya.
Baca juga:
Di ITB Asia, Kemenpar kumandangkan NTB sudah bangkit
Bank Dunia siapkan dana hingga USD 1 miliar bantu pemulihan Lombok dan Sulawesi
Praperadilan anggota DPRD Mataram tersangka dana rehabilitasi gempa ditolak
Kemenko PMK pantau langsung perkembangan pembangunan rumah korban bencana NTB
Jubir Prabowo sindir biaya pertemuan IMF dengan kondisi gempa Lombok dan Palu
Pengungsi Palu di Samarinda kaget diminta tebus obat anaknya Rp 400 ribu