Fahri sebut ada kebohongan yang lebih besar dari hoaks Ratna Sarumpaet
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta masyarakat untuk tidak terlalu menghakimi aktivis Ratna Sarumpaet karena kebohongannya terkait dugaan penganiayaan oleh tiga orang laki-laki.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta masyarakat untuk tidak terlalu menghakimi aktivis Ratna Sarumpaet karena kebohongannya terkait dugaan penganiayaan oleh tiga orang laki-laki. Sebab, kata dia, ada kebohongan yang lebih besar yakni jika kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah pada masyarakat.
"Dalam demokrasi yang kita sadari punya kemampuan untuk menyebarkan berita dusta dan canggih itu adalah negara," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).
-
Kapan Mahalini Raharja dan Rizky Febian bertunangan? Tidak main-main, pada 7 Mei 2023 lalu keduanya mantap melanjutkan hubungan yang lebih serius dengan menggelar acara lamaran yang dihadiri dua keluarga dan kerabat dekat.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kenapa Rafathar potong rambut ? Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
"Jadi kalau kita marah sama kelakuan penyebaran berita bohong oleh Bu Ratna itu satu sisi, tapi jangan lupa kita juga harus marah kalau yang melakukannya itu (kebohongan) negara, pemerintahan. Itu harus adil sikap kita terhadap itu," sambungnya.
Fahri mengatakan, pemerintah tidak banyak memberikan penjelasan terkait permasalahan di Indonesia. Serta tidak memenuhi janji kampanye.
"Kalau investigasi terhadap Ibu Ratna kenapa pemerintah tidak menjelaskan investigasi terhadap kasus yang sama. Ya jadi kebohongan yang ada seorang individu yang bernama RS (Ratna Sarumpaet) ini, boleh kita marahi boleh kita caci tapi memarahi negara juga atau kebohongan negara juga tetap harus dikejar. kan orang meminta penjelasan pemerintah tentang buyback Indosat, meminta penjelasan pemerintah tentang janji ekonomi Indonesia," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki sistem pengawasan (cek and balances) terhadap pemerintahan. Karena itu Fahri berharap masyarakat tidak diam dengan kebohongan yang dilakukan pemerintah.
"Nah itulah di dalam demokrasi cek and balances sistemnya dibuat. Itu yang saya bilang jangan terlalu semangat menghajar bu ratna ya karena nanti orang akan serang balik juga bahwa pemerintah juga melakukan kebohongan," ucapnya.
Diketahui, aktivis Ratna Sarumpaetmengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung. Dia meminta maaf kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subiantotelah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.
Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya, tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.
"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna di rumahnya, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (3/10).
Baca juga:
Timses Jokowi kirim buku sejarah Cut Nyak Dien & Kartini buat Hanum Rais
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet, dokter & perawat RS Bina Estetika diperiksa polisi
Rekening Ratna Sarumpaet bayar oplas dan donasi Danau Toba sama
Ngabalin memaklumi kekhilafan Ratna Sarumpaet: Tapi tetap dilakukan proses hukum
Timses Jokowi-Ma'ruf laporkan hoaks Ratna Sarumpaet ke Bawaslu
6 Laporan kebohongan Ratna Sarumpaet di Polda Metro, 1 gugur