Fakta-fakta mengejutkan mafia pencuri bagasi Lion Air di bandara
Saat beraksi pelaku hanya berbekal bolpoin.
Praktik terlarang porter membongkar dan mencuri isi tas maupun koper milik penumpang Lion Air terbongkar. Aksi mereka terekam CCTV di kompleks Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Terbongkarnya sindikat pencurian bagasi pesawat berawal dari kejadian tanggal 16 November 2015. Petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta yang mendapat laporan, secara diam-diam mulai mengintai. Pada Sabtu (2/1) malam, petugas akhirnya berhasil menyaksikan langsung mata rantai sindikat pencurian. Empat tersangka dibekuk masing-masing berinisial A, A, M, dan S.
"Kita menahan empat tersangka, di antaranya adalah petugas keamanan maskapai, maskapai ya, bukan petugas keamanan bandara, itu berbeda. Selain itu juga kami berhasil menangkap penadahnya," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Aszhari Kurniawan, Senin (4/1).
Terkait hal ini, Humas Lion Air Andy Saladin menegaskan jika ada karyawannya yang terbukti terlibat, sudah dipastikan sanksi yang diberikan adalah pemecatan.
"Sekarang kami belum dapat datanya. Kami sudah dengar ada orang Lion Air yang terlibat. Kalau terbukti sanksinya akan kami keluarkan," kata Andy.
Berikut fakta-fakta mengejutkan mafia pencuri bagasi Lion Air di bandara:
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Siapa yang menyambut kedatangan pesawat di bandara Lolak? Pendaratan SAM Air berserta rombongan disambut langsung oleh Pj Bupati Bolaang Mongondow, Limi Mokodompit, bersama Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling, serta Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Bolaang Mongondow.
-
Siapa yang menolak mengisi bahan bakar pesawat El Al? Para Pekerja Bandara di Turki Menolak MengisiBahan Bakar ke Pesawat Israel yang Mendarat Darurat Ini disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Tersangka mengaku disuruh senior
Dalam rekaman CCTV terlihat keempat porter Lion Air itu dengan leluasa membongkar tas dan koper penumpang, guna mencari barang berharga. Salah seorang tersangka berinisial S beralasan terpaksa mencuri, karena sudah menjadi tradisi turun temurun dilakukan oleh pekerja porter Lion Air.
S justru mengaku ditekan seniornya jika menolak mencuri. "Saya awalnya enggak mau mencuri, tetapi saya malah diancam akan dipukul dan digebukin, akhirnya ya saya ikutin. Katanya ini kan hasilnya buat sama-sama," ujar S kepada wartawan di hadapan petugas polisi.
Adapun aksi pencurian dilakukan sebelum barang-barang penumpang dimasukan ke dalam bagasi pesawat. "Ini saya sudah kerja dari 2014. Saya porternya Lion Air," ucap S.
S juga mengakui jika tenaga keamanan maskapai itu juga terlibat dalam aksi pencurian. Peran petugas keamanan maskapai itu yakni membantu melihat kondisi sekeliling, sebelum porter membongkar tas penumpang dan mencuri barang berharga di dalamnya.
"Petugas sekuriti suka kodein kita. Kalau sudah aman, baru saya naik ke atas sebelum loading (bagasi), buka kopernya. Nanti dia minta bagian," tutup S.
Tersangka cuma berbekal bolpoin
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Royce Harry Langie menuturkan, polisi masih menyelidiki pihak-pihak yang lain terkait sindikat kasus pembobolan bagasi Lion Air. Diakuinya, pelaku sangat terlatih. Karena itu sebaiknya penumpang meminimalisir pencurian dengan tidak menyimpan barang berharga di dalam koper atau bagasi pesawat.
"Karena memang para pelaku ini hanya dengan bolpoin saja bisa mengetahui isi tas koper penumpang. Ini juga harus jadi perhatian penumpang agar lebih menjaga barang berharganya. Dan kami berharap untuk barang berharga tidak disimpan di bagasi," ujarnya di bandara, Rabu (6/1).
Dia menambahkan, proses penyidikan masih berlangsung dengan bantuan pihak Angkasa Pura II. Terbuka peluang jumlah tersangka bertambah. "Saat ini masih proses pengembangan. Tetapi yang sudah tersangka empat orang. Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lagi," katanya.
Banyak porter Lion Air kabur usai terbongkarnya praktik pencurian
Petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta kesulitan mengamankan pada pelaku pencurian bagasi penumpang pesawat Lion Air. Sebab, para pelaku yang umumnya adalah porter maskapai Lion Air memilih tak bekerja lagi.
"Sebagian besar sudah pada kabur. Terkait dengan penggelapan ini porter Lion Air banyak yang tak lagi bekerja," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan saat berbincang dengan Selasa (5/1).
Meski demikian, polisi sudah mengantongi sejumlah porter Lion Air yang masih dalam kelompok sindikat pencuri barang penumpang di bagasi pesawat. Sampai saat ini, polisi masih mengejar pelaku ke beberapa daerah yang masih dalam cakupan Jabodetabek dan sekitarnya.
Otoritas Bandara Soetta tak bisa sanksi Lion Air
Pihak otoritas Bandara Soekarno-Hatta mengaku tak bisa menjatuhkan sanksi kepada maskapai penerbangan Lion Air, terkait kasus terbongkarnya praktik pencurian barang penumpang dalam bagasi pesawat.
"Itu kan oknum, tidak bisa kita berikan sanksi kepada maskapainya. Kita mendukung upaya perbaikan sistem juga oleh PT Angkasa Pura II dengan merencanakan pembuatan jalan khusus bagi porter dan petugas keamanan," kata Dadang Indra, Kepala Bidang Pelayanan dan pengoperasian Otoritas Bandara Soekarno-Hatta saat konferensi pers, Tangerang, Rabu (6/1).
Sedangkan Gapura Angkasa yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura II, melalui Direktur Utama Agus Suprianto mengatakan, perusahaannya melarang porter dan sekuriti membawa ponsel bahkan pulpen saat bekerja.
"Selain itu kita juga selalu melakukan rotasi, sehingga menghindari kerja sama," terangnya.