Fakta yang Terungkap di Balik Pelajar Parodikan Indonesia Raya
Indonesia harus menelan pil pahit, mendapati pelaku pembuat sekaligus penyebar adalah seorang remaja berusia 16 tahun berstatus pelajar SMP yang berdomisili di Cianjur, Jawa Barat.
Di penghujung tahun 2020, dalam negeri dibuat gusar. Betapa tidak, beredar sebuah video yang memparodikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di salah satu akun Youtube.
Lirik lagu kebangsaan diubah dengan kata-kata provokatif. Bahkan, Burung Garuda yang menjadi lambang negara diganti jadi ayam jago. Saat itu, 28 Desember 2020, saat sedang heboh-hebohnya, dugaan pemilik akun penyebar mengarah ke Warga Negara Malaysia.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa para abdi negara ini viral? Beberapa abdi negara berikut ini viral lantaran memiliki paras yang tampan. Salah satu di antaranya bahkan sangat viral terlebih saat masa kampanye pilpres beberapa waktu yang lalu. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Namun, bak jatuh tertimpa tangga. Indonesia harus menelan pil pahit, mendapati pelaku pembuat sekaligus penyebar adalah seorang remaja berusia 16 tahun berstatus pelajar SMP yang berdomisili di Cianjur, Jawa Barat. Dan dia berkewarganegaraan Indonesia.
Berikut sederet fakta yang terungkap hasil kerjasama Polri dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM):
1. PDRM sempat Interogasi TKI berusia 40 Tahun
Tak lama setelah geger, PDRM langsung menyelidiki kasus. Investigasi awal pihak kepolisian Malaysia, video parodi itu dibuat oleh warga negara Indonesia (WNI).
Informasi tersebut diperoleh dari hasil interogasi terhadap TKI berusia 40 tahun yang ditangkap di Sabah, Senin (28/12). Demikian dikutip dari laman Bernama TV, Kamis (31/12).
Namun pihak Malaysia belum merinci detail WNI yang diduga pelaku penyebaran dan yang mengedit video itu.
"Perbuatan yang mengaibkan sebuah negara itu adalah sebuah kesalahan yang sangat berat," ujar Tan Sri Abdul Hamid Bador, Kepala Polisi Negara Malaysia lewat pernyataannya di Bernama TV.
"Insya Allah apabila tertangkap nanti, kita akan dakwa dia di mahkamah untuk menerima hukuman seberat-beratnya," tambah Tan Sri Abdul Hamid Bador.
2. Bareskrim Tangkap Pelaku di Cianjur
Bareskrim Polri yang juga telah berkoordinasi dengan PDRM ikut menyelidiki. Hasilnya, MDF, seorang remaja 16 tahun di Cianjur, Jawa Barat ditangkap.
Kepada penyidik, MDF yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMP mengaku mempunyai nama samaran yang kerap digunakan saat berselancar di dunia maya.
"MDF ini nama asli. Tapi di dunia maya adalah Fais Rahman Simalungun. Tapi aslinya namanya MDF. Dan orang kalau melihat dengan nama itu kan marga dari Sumatera Utara. Padahal dia adalah orang Cianjur. Tadi malam kita tangkap dia di rumahnya. Dan dia kelas 3 SMP," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Raden Argo Yuwono.
3. 2 Pelaku adalah Remaja WNI
Pada kasus ini, terungkap ada dua pelaku yang merupakan remaja WNI. Adalah NJ yang ditangkap di Sabah, Malaysia. Kemudian, MDF yang ditangkap di Cianjur Jawa Barat.
"Bareskrim Polri dengan PDRM saling bertukar informasi berkaitan dengan adanya video di kanal youtube tadi. Akhirnya dari PDRM berhasil mengamankan laki-laki 11 tahun WNI berinisial NJ di Sabah Malaysia," kata Argo.
Argo menjelaskan, NJ berkewarganegaraan Indonesia. Ketika itu, sedang tinggal sementara di Sabah Malaysia. NJ ikut orang tuanya yang bekerja sebagai TKI sebagai driver di salah satu perusahaan perkebunan di Sabah Malaysia.
4. Pelaku MDF Lihai Kelabuhi Polisi Siber
Kasus bermula ketika NJ dan MDF yang berteman di dunia maya kerap kali berkomunikasi.
Lalu, kata Argo, pada suatu waktu antara MDF dan NJ mereka berdua saling marah hingga pada akhirnya MDF membuat lagu Indonesia Raya yang diparodikan menggunakan data dari NJ.
"Kemudian karena MDF ini membuat di kanal YouTube itu parodi lirik video dengan menggunakan nama NJ kemudian dia tag lokasinya di Malaysia, menggunakan nomor Malaysia, akhirnya kan yang dituduh NJ. NJ itu marah sama MDF," kata Argo.
Karena perbuatannya, lantas NJ yang berada di Malaysia langsung membalas perbuatan MDF dengan membuat konten Channel Asean di Youtube yang lagu parodi tersebut ditambah gambar babi.
"Salahnya NJ itu buat kanal YouTube lagi dengan konten chanel Asean. Dia membuat Channel Asean kemudian mengedit isi yang sudah disebar MDF, dengan ditambahkan ada gambar babi yang ditambahi NJ. Jadi NJ yang di Malaysia membuat, kemudian MDF yang di Indonesia, Cianjur membuat karena marah ini kemudian membuat," jelasnya.
Baca juga:
Polisi Dalami Penyebab Kemarahan Dua Pelaku Berujung Bikin Parodi Lagu Indonesia Raya
Dua Pelaku Parodi 'Indonesia Raya' Remaja WNI, Ditangkap di Malaysia dan Cianjur
Dijerat Pasal Berlapis, Pelajar Parodikan Lagu Indonesia Raya Ditangani Sebagai Anak
Ini Kelihaian Remaja Pengunggah Parodi Indonesia Raya Hingga Gunakan Nomor Malaysia
Cokok Pengunggah 'Indonesia Raya' di Cianjur, Polisi Sita PC & Akta Kelahiran
Jadi Tersangka, Remaja Pengunggah Parodi Indonesia Raya Dijerat Pasal Berlapis
Polisi Ungkap Kelihaian Remaja Pengunggah Parodi Indonesia Raya di Dunia Maya