Faktor kemiskinan, 60 persen siswa Buloh Seuma putus sekolah
Mansurdin mengatakan, penghasilan masyarakat di mukim Buloh Seuma rata-rata di bawah Rp 1 juta per bulan.
Faktor kemiskinan dan tidak adanya sarana pendidikan tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) di mukim Buloh Seuma, Kecamatan Tromun, Kabupaten Aceh Selatan hanya 40 persen yang mampu melanjutkan pendidikan tingkat SMU.
Rata-rata remaja di mukim Buloh Seuma yang memiliki tiga desa yaitu Kuta Padang, Raket dan Gampong Teungoh hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini pun dikarenakan memiliki fasilitas Sekolah Dasar (SD) Negeri Buloh Seuma di desa Raket dan SMP Negeri 2 Trumon Buloh Seuma di desa Kuta Padang.
Kepala SD Negeri Buloh Seuma, Mansurdin kepada merdeka.com mengatakan, faktor kemiskinanlah yang membuat warga mukim Buloh Seuma banyak putus sekolah. Karena untuk melanjutkan pendidikan SMU harus keluar dari Buloh Seuma dan tinggal jauh dari keluarga.
"Jadi kalau ada yang mau sekolah SMU, mereka harus sewa kost di luar, minimal di Kecamatan Trumon dan harus sewa rumah, tidak mungkin pulang pergi karena tidak memiliki transportasi darat," kata Mansurdin.
Untuk menuju ke mukim Buloh Seuma harus menempuh perjalanan darat dengan jalan yang berlumpur dan jembatan darurat sejauh 35 km. Sehingga untuk menjangkau ke sana harus menempuh perjalanan selama 3,5 jam.
Mansurdin mengatakan, penghasilan masyarakat di mukim Buloh Seuma rata-rata di bawah Rp 1 juta per bulan. Sehingga dengan penghasilan kecil itu, masyarakat setempat tidak mampu membiayai biaya hidup anaknya saat bersekolah di luar Buloh Seuma.
"Jadi kami berharap pemerintah bisa membangun SMU di Buloh Seuma, sehingga semua bisa mendapatkan pendidikan sampai ke SMU," tuturnya.